Surplus daya listrik pada sistem interkoneksi antara Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah membuat PLN mendukung pertumbuhan industri sehingga semakin berkembang di wilayah Kalimantan.
 
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalsel dan Kalteng Muhammad Joharifin di Banjarbaru, Rabu, mengatakan saat ini surplus mencapai 429 Megawatt (MW) sehingga sangat siap dalam menyambut pertumbuhan industri di Kalimantan.
 
"PLN siap mendukung pertumbuhan industri yang semakin berkembang sejalan misi PLN mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjadikan tenaga listrik media meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat," ujar Joharifin melalui keterangan tertulis.
 
Joharifin mengatakan, potensi besar sektor industri dan pertambangan di Kalimantan Selatan, membuat PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan suplai listrik terutama di sisi jaringan distribusi pelanggan.

Baca juga: PLN gandeng Poliban buat inovasi baru berupa penjepit penangkal petir
 
Menurutnya, Kalsel sebagai penyangga ibukota negara diprediksi semakin tumbuh banyak industri dan jadi sentra ekonomi baru sehingga PLN dengan ketersediaan daya listrik yang prima memastikan kebutuhan daya di Kalsel dan Kalteng terlayani terlayani dengan baik.
 
"Kami berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan suplai tenaga listrik terbaik mendukung operasional perusahaan sehingga semua pelanggan puas. Anda Fokus Bisnisnya, Kami Urus Listriknya," ucap Joharifin.
Site PT Panca Perkasa Indoprima, Kabupaten Tanah Bumbu, 100 persen beralih menggunakan listrik PLN melalui kerja sama program "Incentive Captive Acquisition" dengan PLN UID Kalselteng. (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)

 
 
Dikatakannya, seiring surplus listrik, PLN UID Kalselteng bekerja sama dengan PT Panca Perkasa Indoprima Sebamban Terminal Utama (PT PPI) melalui program "Incentive Captive Acquisition" yang merupakan kerja sama lanjutan karena sebelumnya sudah dilakukan pada Januari 2022 di Bunati, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
 
Dijelaskan, melalui layanan Captive Power Acquisition, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkit ke listrik PLN mendapatkan insentif tarif listrik sekaligus keandalan pasokan listrik penuh dari PLN.

Baca juga: PLN go digital laksanakan pemeliharaan Gardu Induk dengan safety online
 
"Kami sangat senang PT PPI telah menjadi keluarga besar PLN dan pelanggan yang mempercayakan kebutuhan energi listriknya kepada PLN secara penuh. Kami pastikan, investor industri di Kalselteng tidak perlu ragu, kami siap memenuhi berapa pun kebutuhan suplai tenaga listrik untuk menjalankan operasional Industri," tegasnya.
 
Direktur PT PPI Ikhsan mengapresiasi langkah PLN yang telah mengabulkan permohonan perusahaan menjadi pelanggan PLN secara penuh sehingga bisa lebih efisien dan terjamin keandalan pasokan listriknya.
 
"Operasional perusahaan beralih menggunakan listrik PLN secara penuh dengan kapasitas 1.975 kVA melalui program Captive Power Acquisition sehingga lebih efisien dan hemat," ujar Ikhsan disela pengaktifan pelanggan di site PT PPI, Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.

Baca juga: PLN sukses turunkan gangguan listrik lebih dari 25 persen di 2022
 
Ditekankan Ikhsan, pihaknya sangat berterima kasih kepada PLN Kalselteng karena telah menjadikan perusahaannya sebagai pelanggan sehingga mampu menekan biaya operasional pembangkit secara mandiri meski harus membangun jaringan baru di area perusahaan seiring beralihnya ke listrik PLN.
 
"Menurut perhitungan, kami bisa menghemat kurang lebih Rp700 juta per bulan hanya untuk penyediaan listrik. Itu belum termasuk biaya pemeliharaan dan pembelian spare part jika terjadi gangguan," katanya seraya berharap kerja sama dengan PLN berjalan terus menerus dan lancar sehingga bisa memasok kebutuhan listrik PT PPI.

Baca juga: PLN bersihkan sungai dan pantai di Kalselteng
 


 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023