Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebagian orangtua siswa (Ortu siswa) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menganggap pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online justru menyulitkan.
"Tujuannya penerimaan siswa baru secara online inikan untuk mempermudah, kenyataannya justru menyulitkan, sebab kita jadi direpotkan," kata salah satu wali siswa bernama Ifan warga jalan Pulau Laut, Kamis.
Dengan alasan terjadinya gangguan jaringan internet, kata Ifan, maka pihaknya kesulitan untuk memasukkan data ke website PPDB dari hari pertama pendaftaran.
"Hingga kita harus mendatangi kesekolahnya, hingga kaya manual juga jadinya kalau demikian," paparnya.
Hal senada juga diakui Budi warga Pangeran Samudera Banjarmasin, karena tidak membuka website PPDB online dikomputer rumah, terpaksa dirinya harus kesekolah yang diinginkan anaknya.
"Di sekolah itu cuma ada dua komputer, hingga anterinya sangat lama, kerjaan kita jadi terganggu," paparnya.
Yang menjadi masalah setelah itu, ungkap Budi, terkait ranking nilai peserta didik yang bisa masuk di sekolah sesuai target nilai terlihat tidak sinkron.
"Ada yang nilainya lebih rendah malah bisa masuk, tapi anak saya yang lebih tinggi malah tidak tertera, terlempar kesekolah lain," tuturnya.
Dia mengakui, mendengar kabar bahwa adanya gangguan jaringan internet pada pelaksanaan PPDB online ini khususnya di server pusat penyimpan data yang berada di SMKN 5 Banjarmasin.
"Kita harap nantinya pelaksanaan ini disiapkan matang, kalau memang belum sanggup, lebih baik manual saja," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas pendidikan Kota Banjarmasin Murlan mengakui adanya gangguan pelaksanaan PPDB online ini pada jaring internet, hingga waktu yang semuala hanya tiga hari pelaksanaan di perpanjang menjadi empat hari, 20-23 Juni.
Perlu dipahami, ujar Murlan, sebanyak 29 sekolah dari sebanyak 59 sekolah SMA sederajat di daerah ini melaksanakan penerimaan siswa secara online, dan data mereka bersamaan masuk kejaringan data pusat.
"Alhasil ini menjadi overload, selain karena adanya unsur MR-X yang mengganggu jaringan," ucapnya.
Menurut dia, hasil rapat evaluasi yang dipimpin wali kota, wakil wali kota, plt Sekdakot, dan asisten II terhadap pelaksanaan PPDB online tahun ini sebagai berikut:
Pertama, kata dia, semua sekolah peserta PPDB online membuat rekap ranking NUN (Nilai UN) pendaftar dengan program exel. Kedua, Rakor pengumuman hasil seleksi dilaksanakan pada Sabtu (25/6) pukul 10.00 Wita di SMAN 1 untuk kelompok SMAN, dan pukul 15.00 Wita di SMKN 3 untuk kelompok SMK.
Ketiga, ungkap dia, pengumuman hasil seleksi PPDB online dilaksanakan pada Senin (27/6) pada pukul 10.00 Wita diumumkan secara tertulis di sekolah dan layanan online.
`Terakhir itu daftar ulang peserta didik baru dimulai 27-28 Juni," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Tujuannya penerimaan siswa baru secara online inikan untuk mempermudah, kenyataannya justru menyulitkan, sebab kita jadi direpotkan," kata salah satu wali siswa bernama Ifan warga jalan Pulau Laut, Kamis.
Dengan alasan terjadinya gangguan jaringan internet, kata Ifan, maka pihaknya kesulitan untuk memasukkan data ke website PPDB dari hari pertama pendaftaran.
"Hingga kita harus mendatangi kesekolahnya, hingga kaya manual juga jadinya kalau demikian," paparnya.
Hal senada juga diakui Budi warga Pangeran Samudera Banjarmasin, karena tidak membuka website PPDB online dikomputer rumah, terpaksa dirinya harus kesekolah yang diinginkan anaknya.
"Di sekolah itu cuma ada dua komputer, hingga anterinya sangat lama, kerjaan kita jadi terganggu," paparnya.
Yang menjadi masalah setelah itu, ungkap Budi, terkait ranking nilai peserta didik yang bisa masuk di sekolah sesuai target nilai terlihat tidak sinkron.
"Ada yang nilainya lebih rendah malah bisa masuk, tapi anak saya yang lebih tinggi malah tidak tertera, terlempar kesekolah lain," tuturnya.
Dia mengakui, mendengar kabar bahwa adanya gangguan jaringan internet pada pelaksanaan PPDB online ini khususnya di server pusat penyimpan data yang berada di SMKN 5 Banjarmasin.
"Kita harap nantinya pelaksanaan ini disiapkan matang, kalau memang belum sanggup, lebih baik manual saja," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas pendidikan Kota Banjarmasin Murlan mengakui adanya gangguan pelaksanaan PPDB online ini pada jaring internet, hingga waktu yang semuala hanya tiga hari pelaksanaan di perpanjang menjadi empat hari, 20-23 Juni.
Perlu dipahami, ujar Murlan, sebanyak 29 sekolah dari sebanyak 59 sekolah SMA sederajat di daerah ini melaksanakan penerimaan siswa secara online, dan data mereka bersamaan masuk kejaringan data pusat.
"Alhasil ini menjadi overload, selain karena adanya unsur MR-X yang mengganggu jaringan," ucapnya.
Menurut dia, hasil rapat evaluasi yang dipimpin wali kota, wakil wali kota, plt Sekdakot, dan asisten II terhadap pelaksanaan PPDB online tahun ini sebagai berikut:
Pertama, kata dia, semua sekolah peserta PPDB online membuat rekap ranking NUN (Nilai UN) pendaftar dengan program exel. Kedua, Rakor pengumuman hasil seleksi dilaksanakan pada Sabtu (25/6) pukul 10.00 Wita di SMAN 1 untuk kelompok SMAN, dan pukul 15.00 Wita di SMKN 3 untuk kelompok SMK.
Ketiga, ungkap dia, pengumuman hasil seleksi PPDB online dilaksanakan pada Senin (27/6) pada pukul 10.00 Wita diumumkan secara tertulis di sekolah dan layanan online.
`Terakhir itu daftar ulang peserta didik baru dimulai 27-28 Juni," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016