Palembang, (Antaranews Kalsel) - Kawasan Cagar Budaya Kampung Al Munawar yang biasa disebut "Kampung Arab" di Kelurahan 13 Ulu, Palembang, disiapkan pemerintah menjadi destinasi wisata sejarah untuk menyambut kunjungan wisatawan pada perhelatan Asian Games ke-18 tahun 2018.
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Rabu, mengatakan saat ini kampung tersebut sedang dibenahi, mulai dari membangun infrastruktur jalan dan saluran air, hingga membuat dermaga yang persis menghadap ke Sungai Musi.
"Kota Palembang memiliki banyak lokasi wisata sejarah dan salah satunya Kampung Arab. Kampung ini dipilih karena masih terjaga, mulai dari bangunan tuanya hingga kehidupan sosial kemasyarakatannya," kata Harnojoyo.
Keunikan dari kampung ini diharapkan dapat menarik para wisatawan yang berkunjung ke Palembang saat Asian Games mendatang.
"Kampung Arab memiliki sejarah yang kuat dengan perkembangan kota Palembang. Pemkot dalam waktu dekat akan memperkenalkan lokasi wisata ini melalui agen-agen wisata," kata Harnojoyo.
Ketua RT Kampung Arab, Muhammad AK, mengatakan Pemprov Sumatera Selatan sudah berkomunikasi dengan warga kampung untuk menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata religi.
"Pembicaraan intens sudah dilakukan sejak awal tahun, dan sebulan terakhir sudah terlihat kemajuannya, seperti pembuatan dermaga, dan pembersihan kawasan dari sampah yang dilakukan pada akhir pekan lalu," kata Muhammad.
Ia mengemukakan warga kampung yang terdiri dari 75 kepala keluarga atau berpenghuni sekitar 250 orang ini, pada dasarnya telah menyetujui keinginan pemerintah itu.
Sejumlah warga semula sempat khawatir jika nantinya wisatawan yang datang tidak mengenakan pakaian yang sopan, seperti bercelana pendek.
Namun, karena perwakilan dari Dinas Pariwisata mengatakan akan menyiasatinya dengan membuat gerbang di depan kampung sebagai tempat untuk memberikan pakaian, seperti kain atau selendang, akhirnya keinginan ini mendapatkan respons positif.
"Sejauh ini kawasan cagar budaya Al Munawar ini sudah dipetakan pemerintah, apa saja yang harus diperbaiki, dan sarana prasarana yang harus ditambah. Rencananya jalan akan diperbaiki, rumah-rumah akan dicat, dan akan ada fasilitas umum seperti toilet dan lainnya," kata dia pula.
Kampung Arab hingga kini tetap terjaga kelestariannya meskipun sudah berusia sekitar 400 tahun lalu, yakni ketika pertama kali dibangun oleh Syed Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar (keturunan Yaman yang menikah dengan putri Sultan, yakni Masayu Bariyah).
Di kampung ini terdapat delapan rumah berarsitektur limas (rumah kayu khas Palembang) dan indis (rumah beton bergaya Eropa) yang berada di bantaran Sungai Musi.
Salah satunya sebuah rumah limas berusia 373 tahun berukuran sekitar 30x16 meter yang didiami sekitar 9--10 kepala keluarga.
Kampung Arab ini sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya oleh pemerintah, dan saat ini ditempati oleh generasi kelima Syed Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016