Direktur Utama PT Air Minum Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ir H Yudha Ahmadi menyampaikan, perpipaan air bersih di kotanya sudah mendesak untuk diremajakan, khususnya untuk layanan ke wilayah Banjarmasin Barat.
Menurut Yudha di Banjarmasin, Sabtu, perpipaan khususnya pipa utama distribusi air bersih ke wilayah pelanggan di daerah Kecamatan Banjarmasin Barat sudah berusia tua, hingga rapuh atau sering terjadi kebocoran besar.
"Karena tekanan distribusi air ke wilayah itu terpaksa tidak bisa maksimal, sebab rentan pecah," ungkapnya.
Yudha menyampaikan, peremajaan pipa utama distribusi air bersih ke wilayah Banjarmasin Barat itu memang membutuhkan dana besar, yakni mencapai Rp65 miliar.
"Pipa yang harus diganti itu berkilo-kilo meter," ucapnya.
Yudha mengungkapkan, secara mandiri kemampuan keuangan PT Air Minum Bandarmasih untuk pembangunan itu tidak mencukupi, sehingga memerlukan bantuan dari pemerintah kota sebagai pemilik.
"Permohonan penyertaan modal sudah diajukan ke pemerintah kota, dan disetujui," ujarrnya.
Namun, ungkap dia, belum berjalan mulus di DPRD Kota Banjarmasin terkait pembuatan payung hukum penambahan penyertaan modal bagi PT Air Minum Bandarmasih itu dari Pemkot Banjarmasin.
"Kita sudah ada rapat dengan Komisi II DPRD Kota Banjarmasin. Intinya DPRD masih mempertimbangkannya, diupayakan secepatnya ada keputusan," papar Yudha.
Pihaknya sangat berharap DPRD Kota Banjarmasin menyetujui penambahan penyertaan modal untuk PT Air Minum Bandarmasih ini, sebab untuk kepentingan yang sangat mendesak demi kelancaran pelayanan air bersih ke masyarakat.
"Kita memang terus berupaya secara mandiri, namun ada bagian perpipaan lainnya juga yang harus diremajakan, maklum hampir semua sudah berusia di atas 10 tahun," demikian kata Yudha.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023