Martapura, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 250 tuna netra Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menerima Quran Braille Digital (QBD) diserahkan Syeikh Ali Saleh Mohammad Ali Jaber dan Bupati Banjar Khalilurrahman.

"Bantuan Al-Quran Braille Digital merupakan upaya nyata memberikan kesempatan yang sama kepada para penyandang tuna netra," ujar Bupati Banjar di Martapura, Minggu.

Ia mengatakan melalui bantuan QBD itu, penyandang tuna netra bisa mempelajari wahyu-wahyu Allah yang tercantum dalam Al-Quran sebagai pedoman hidup umat manusia.

Menurut dia, setiap muslim harus memiliki semangat yang kuat untuk senantiasa meningkatkan interaksi dengan Al-Quran tanpa memandang segala keterbatasan.

"Justru keterbatasan jangan sampai menjadi hambatan untuk menjemput hidayah Allah serta meraih surganya kelak dan semangat kebersamaan harus digelorakan," katanya menambahkan.

Ia mengatakan hadirnya Al-Quran Braille Digital merupakan satu terobosan menghadirkan kesetaraan bagi para penyandang tuna netra agar bisa belajar dan membaca Al-Quran.

"Salah satu terobosan kesetaraan ini merupakan kesempatan sehingga melalui teknologi digital braille maka penyandang tuna netra lebih mudah dalam belajar Al-Quran," ujarnya.

Diharapkan, dermawan maupun di Kabupaten Banjar agar turut serta membantu/mendonasikan hartanya untuk mencetak mushaf Al-Quran braille digital gratis ini.

"Bantuan yang diberikan akan menjadi amal jariyah dan bekal di akhirat nanti sehingga kami mengajak untuk menyumbang," ujar bupati yang juga ulama sepuh itu.

Sementara itu, Syeikh Ali Saleh Mohammad Ali Jaber mengatakan, pemberian Al-Quran Braille Digital ini guna memberdayakan tuna netra dan mendorong mereka lebih semangat.

"Kami ingin memberikan kontribusi dalam kehidupan mereka dan sebagai upaya pencerdasan religi sehingga memiliki hak yang sama dalam belajar dan mencintai Al-Quran," kata dia.

Selain bantuan Al-Quran Braille Digital, Syeikh Ali Jaber menyiapkan program umrah, pendidikan serta pelatihan yang diberikan kepada masyarakat.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016