Amuntai, (Kalsel.Antaranews)-Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan terus mengupayakan untuk memperoleh vaksin penyakit cacing hati dari Balai Verterner Bogor agar bisa diproduksi untuk upaya pengembangan habitat kerbau rawa.


Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Putu Susila di Amuntai, Selasa mengatakan, terdapat vaksin penyakit cacing hati hasil penelitian Balai Verterner Bogor.

"Sebenarnya vaksin penyakit cacing hati pada kerbau rawa itu hasil penelitian dari peneliti Balai Verterner Bogor di Kabupaten Hulu Sungai Utara namun tidak bisa kita dapatkan karena untuk memproduksinya perlu biaya besar dan perlu permintaan banyak untuk memproduksinya," ujar Putu.

Putu mengatakan, berkat penelitian cacing hati pada kerbau rawa di HSU sekitar tahun 2006 tersebut, tiga orang peneliti dari Balai verterner Bogor memperoleh gelar doktor.

"Kita sempat diberi vaksin tersebut dan hasilnya cukup memuaskan untuk menyembuhkan penyakit cacing hati pada Kerbau Rawa," katanya.

Putu menuturkan, Diskannak sudah berkali-kali mengajukan permohonan kepada Balai Verterner Bogor untuk bisa mendapatkan vaksin penyakit hati untuk budidaya kerbau rawa, namun tidak memperoleh persetujuan.

Dikatakan, jika Vaksin tersebut sangat penting untuk memberantas penyakit cacing hati pada kerbau rawa dan sapi, karena untuk memberantas penyakit ini cukup sulit jika handa mengandalkan obat cacing biasa yang digunakan untuk ternak besar.

"Karena kerbau rawa hidup dihabitat rawa yang terbatasn maka aktivitas makan dan berak di tempat yang sama sehingga penyakit cacing hati ini susah diberantas kalau hanya menggunakan obat cacing biasa," terangnya.

Seiring ditetapkannya Kabupaten HSU khususnya di Wilayah Kecamatan Paminggir sebagai kawasan pengembangan bibit Kerbau Rawa bersama tujuh kabupaten/kota lainnya di Indonesia diharapkan bisa mempermudah HSU mendapatkan vaksin untuk penyakit cacing hati kerbau rawa.

Putu mengatakan, Diskannak HSU tengah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat khususnya melalui Kementerian terkait untuk membantu pengadaan vaksin penyakit hati tersebut agar bisa diproduksi untuk peternak Kerbau Rawa.

Ia mengatakan, penyakit cacing hati jika dibiarkan berpotensi menyebabkan kematian ternak, karena cacing yang hidup di hati kerbau atau sapi bisa menghasilkan racun yang mematikan.

"Namun cacing ini tidak hidup dalam daging sapi atau kerbau sehingga masyarakat tidak perlu takut mengkonsumsi daging sapi dan kerbau, kecuali hati ternak yang dijumpai banyak cacingnya sebaiknya jangan dikonsumsin" katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016