Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sekaligus sebagai wakil Bupati Kotabaru Kalimantan selatan, Andi Rudi Latif terus menggalakkan bantuan penanganan Stunting melalui aksi bantuan asupan gizi tambahan secara berkelanjutan di Kotabaru hingga ke pelosok Desa.

"Karena keterbatasan penganggaran daerah, kita berupaya mencari cara lain, karena pencegahan dan penanganan stunting memerlukan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral, baik di tingkat pemerintah maupun peran swasta, dunia usaha dan masyarakat," kata Andi Rudi Latif di Kotabaru, Senin.

Menurut bang Arul (sapaan akrab wakil Bupati), bahwa permasalahan stunting merupakan prioritas nasional dengan penanganan mengadopsi pendekatan menyeluruh,yang mencakup kesehatan, pendidikan dan pengembangan anak usia dini (PAUD), air, sanitasi dan kebersihan, keamanan pangan, serta insentif perlindungan sosial.dan menyelaraskan berbagai lapisan pemerintahan. untuk menangani resiko hambatan pada pertumbuhan motorik maupun mental anak.

Maka dari itu, pihaknya memberikan perhatian serius untuk terus didorong penanganannya.

Penanganan stunting adalah langkah penting untuk memastikan semua rumah tangga yang memiliki ibu hamil atau anak di bawah dua tahun memiliki akses pelayanan penting yang lengkap untuk mengurangi stunting. Namun, pemerintah tidak dapat melakukan semua ini sendirian namun di perlukan kolaborasi yang tepat.

Untuk mencegah stunting, ibu harus didorong untuk memberi ASI secara eksklusif sampai bayi mereka berusia enam bulan. Namun, di Indonesia, hanya satu dari dua bayi di bawah enam bulan yang diberi ASI eksklusif. Mengubah perilaku orang tua tidak hanya membutuhkan akses yang lebih baik ke pelayanan, tetapi di sisi lain juga membutuhkan peningkatan kesadaran dan pengetahuan.

Perubahan perilaku ini hanya dapat dicapai melalui strategi komunikasi perubahan perilaku multi sektoral, yang mencakup advokasi, komunikasi antarmanusia, mobilisasi masyarakat, media massa, dan penggunaan data secara strategis.

"Alhamdulillah, kali ini kami bagikan bantuan makanan tambahan asupan gizi untuk anak stunting, tidak bersumber dari dana pemerintah atau non APBD. Ini merupakan program yang kita inisiasi bersama Dandim dan Yayasan Lazis Assalam Fil Alamin sebagai bentuk perhatian dan partisipasi membantu penanganan stunting di kabupaten Kotabaru," kata Bang Arul.
Ketua TPPS yang sekaligus sebagai wakil Bupati Kotabaru Kalimantan selatan, Andi Rudi Latif saat memberikan bahan gizi tambahan di Pulau Laut Timur (ANTARA/HO - Diskominfo Kotabaru)

Penyerahan paket bantuan asupan gizi tambahan tersebut, untuk wilayah Kecamatan Pulau Laut Timur, dipusatkan di Aula Desa Langkang Baru, kecamatan Pulau Laut Timur.

Ia juga menerangkan, untuk menangani masalah sosial di Bumi Saijaan, tidak harus ketergantungan dengan APBD. Kedepan, masih ada beberapa program sosial yang terus berlanjut melalui inisiasi yang sama, diantaranya bedah rumah warga kurang mampu, BPJS Ketenagakerjaan melalui bantuan pembayaran iuran untuk imam, Marbot Masjid, guru ngaji, petani dan nelayan.

"Terimakasih kepada TNI-Polri, atas perhatian terhadap warga kami penerima manfaat, berkat komunikasi dan koordinasi yang baik, bersama kepala desa yang turut menginformasikan melalui data yang akurat. Sehingga bantuan ini bisa menjamah sampai kepada warga penerima manfaat dengan tepat sasaran," pungkas Bang Arul.

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023