Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - Salah satu aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusaka di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Firman Yusi mengatakan untuk bisa mewujudkan sekolah yang ramah lingkungan perlu disusun Rencana Strategi Adiwiyata.


"Selama ini puluhan sekolah di Kabupaten Tabalong sudah melaksanakan program adiwiyata bahkan masuk nominasi nasional untuk penilaian sekolah berbudaya lingkungan namun belum memiliki rencana strategi program adiwiyata sekolah," kata Firman di Tanjung, Senin.

Dalam penyusunan Renstra Adiwiyat maka sekolah bisa lebih fokus menerapkan empat komponen Adiwiyata yang mencakup kebijakan berwawasan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

Hal ini disampaikan Firman terkait rencana verifikasi oleh tim penilai program adiwiyata tingkat provinsi di enam sekolah, 23 sampai 28 Mei 2016.

Enam sekolah masuk grade nasional atau mengikuti verifikasi adiwiyata nasional masing-masing SD Negeri Cakung Permata Nusa, SMK Negeri 1 Murung Pudak, SMP Negeri 2 Murung Pudak, SMP Negeri 4 Murung Pudak, SMP Negeri 6 Tanjung dan SMA Negeri 1 Muara Uya.

Salah satu tim penilai adiwiyata tingkat Kabupaten Tabalong Ramadhani mengatakan sekolah yang mengikuti verifikasi adiwiyata tingkat nasional harus menyiapkan empat dokumen sekolah yang mengacu pada empat komponen tersebut.

"Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program adiwiyata sekolah harus mampu melakukan inovasi di antaranya dengam melakukan kajian pemanfaatan energi alternatif sesuai potensi sekitar sekolah," jelas Ramadhani.

Sebelumnya ada 10 sekolah yang masuk nominasi penilaian adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Selatan namun hanya enam sekolah yang masuk grade nasional sedangkan dua sekolah yakni SD Negeri 1.5 Belimbing dan MAN Tanjung masuk grade provinsi.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016