Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kota Banjarmasin A Fanani Syaifudin mengungkapkan, daerahnya masih mendapatkan proyek sanitasi yang dihibahkan Negara Australia dengan nama Sanitasi Australia Infrastruktur Greend.

"Tahun ini sebanyak 1.900 sambungan rumah proyek sanitasi dari Australia yang daerah kita kerjakan," ujarnya di Balaikota, Jumat.

Menurut dia, proyek sanitasi hibah dari negara Australia ini dikerjakan di kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara.

"Sudah jalan programnya, nanti diverifikasi proyek itu oleh mereka (Australia), kalau sesuai baru dana hibahnya keluar," tuturnya.

Proyek ini sangat bermanfaat bagi daerah, ujar Fanani, sebab sedang giat-giatnya dilakukan pemerintah kota untuk pelestarian lingkungan, air dan tanah dari pencemaran limbah rumah tangga.

Hal ini menjadi tanggungjawab bersama, kata Fanani, hingga instansinya ikut menggalakkan program yang tanggungjawab besarnya dipegang Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah (PD PAL), yakni, mencapai target Milennium Development Goals (MDGs) 2019.

Di mana, ujar dia, Banjarmasin bisa mencapai 100-0-100 atau cakupan pelayanan air bersih 100 persen, tingkat kumuh 0 persen dan sanitasi 100 persen.

Sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) mengamanatkan, pada 2019 Indonesia harus mencapai 100 persen akses terhadap air minum dan sanitasi yang memadai.

"Kita harapkan ini bisa tercapai, tentunya dengan kesadaran semua pihak, khususnya masyarakat yang bersedia rumahnya mengikuti program sanitasi ini," tuturnya.

Sebab sejauh ini, ungkap Fanani, program sanitasi di daerahnya kurang berjalan dengan lancar, oleh karena adanya pertentangan di masyarakat, hingga perlu disosialisasikan lebih inten lagi, agar mereka memahaminya, dan sadar.

"Sebab kalau sekarang ini baru masih sekitar 6.000 buah RS sebagai pelanggan sanitasi di daerah kita, artinya banyak yang tidak memahami dan menyadari manfaatnya," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016