Barabai (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan sedang menggenjot program budi daya ikan air tawar di sejumlah desa di kabupaten tersebut.


Wakil Bupati HST A Chairansyah di Barabai, Rabu mengatakan, pengembangan perikanan khususnya perikanan air tawar bertujuan meningkatkan ekonomi rumah tangga bagi masyarakat.

Selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan ikan untuk Konsumsi rumah tangga, dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hasil penjulan ikan.

Upaya pengembangan budi daya tersebut, kata dia, dilakukan bekerja sama dengan Bank Indonesia melalui program klaster Bank Indonesia, untuk meningkatkan produk unggulan daerah.

Kerja sama tersebut, tambah dia, diawali dengan dilaksanakannya "Focus Group Discusia" (FGD) dengan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) dan Program kerja sinergi tahun 2016 klaster budi daya ikan air tawar.

Chairansyah mengungkapkan, kebutuhan ikan masyarakat cukup besar. Rata-rata konsumsi nasional sebanyak 35,14 kg perkapita pertahun, dan rata-rata, konsumsi ikan Kalimantan Selatan sebanyak 41,00 kg perkapita pertahun.

"Khusus konsumsi ikan di kabupaten HST sebanyak 43,00 kg perkapita pertahun, dengan jumlah penduduk yang mencapai 257.107 orang," katanya.

Memenuhi kebutuhan ikan di Banua ini, tambah dia, sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah HST.

Seiring dengan semakin besarnya kebutuhan ikan di daerah, Pemkab berupaya untuk terus mengembangkan sektor perikanan dengan budidaya ikan tawar.

"Potensi perikanan di daerah kita cukup besar, apalagi didukung dengan aliran sungai maupun lahan rawa, yang dapat difungsikan dan dimanfaatkan untuk pembudidayaan ikan tawar,¿katanya.

Kantor Perwakilan KPw Bank Indonesia Kalsel Untung, berdasarkan penelitian, potensi produksi air tawar HST cukup besar bila terus dikembangkan, sehingga program klaster budi daya ikan air tawar akhirnya ditetapkan di HST.

Dari hasil penelitan bidang Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM, produksi perikanan tangkap di HST sebesar 8,84 persen se Kalsel dan potensi perikanan dari hasil budi daya terus meningkat dari 23,56 persen pada tahun 2007 menjadi 59,16 persen pada tahun 2013.

"Pengembangan tahap awal berorientasi pada ikan komersial seperti ikan mas dan nila, sedangkan kedepan akan dikembangkan ikan lokal seperti haruan, papuyu, tauman, sepat, dan lain-lain," katanya.

Lebih lanjut Untung menjelaskan, program tersebut dilaksanakan selama 3 tahun yaitu dari 2015 sampai 2018 yaitu berkaitan dengan pengembangan dan pelatihan jiwa kewirausahaan, bantuan bibit, bantuan pakan dan fasilitas karamba.

"Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang akan terlibat adalah dari kecamatan Labuan Amas Utara yaitu Pokdakan Harapan Jaya dan Pokdakan Harapan Bersama Desa Samhurang dan dari kecamatan Labuan Amas Selatan yiatu Pokdakan Panggang Kuning desa Mahang Baru," katanya.

Pewarta: M.Taupik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016