Samarinda,  (Antaranews Kalsel) - Ketua KONI Kalimantan Timur Zuhdi Yahya menyatakan kontingen Kaltim merupakan yang terbesar di luar Pulau Jawa pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat, dengan total atlet berjumlah 669 atlet.

          
Bahkan menurut Zuhdi Yahya di Samarinda, Senin, kontingen Kaltim berada di posisi ketiga nasional dan hanya berada di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

"Berdasarkan data hasil pra PON, kontingen Kaltim berada di posisi ketiga, dengan jumlah atlet yang lolos sebanyak 669 atlet," ujarnya.

Ia menjelaskan posisi kontingen terbesar tersebut memang belum memasukan  tim Jawa Barat sebagai tuan rumah, namun kata Zuhdi bila Jawa Barat juga dihitung maka posisi Kaltim masih  berada di peringkat empat, dan untuk daerah di luar Jawa masih termasuk yang terbesar.

Ia memaparkan pada kejuaraan pra PON  kontingen Kaltim telah meloloskan 42 cabang olahraga, atlet Kaltim hanya gagal menempatkan perwakilannya di PON dari Cabor Drum Band dan Sepak Takraw.

"Pada kejurnas pra pon tersebut tim Kaltim berhasil  mengumpulkan 76 Medali Emas, 83 Perak dan 83 Perunggu," jelasnya
   
Sayangnya, lanjut Zuhdi banyaknya atlet yang akan berkiprah di PON tersebut, membutuhkan anggaran yang besar baik dalam hal persiapan maupun keberangkatan Kontingen.

Padahal satu sisi saat ini Kaltim telah mengalami penurunan anggaran, sehingga muncul  kebijakan Pemerintah Provinsi terkait efesiensi anggaran 35 persen di semua kedinasan, termasuk juga untuk olahraga.

"Kami baru saja menghadap Gubernur Kaltim terkait defisit anggaran untuk Pemusatan latihan, dan pada akhirnya ada solusi akan ditambah melalui APBD-Perubahan," ujarnya.

Meski demikian lanjutnya, kesuksesan kontingen PON Kaltim masih membutuhkan uluran tangan dari pihak swasta, utamanya sejumlah perusahaan besar yang ada di Kaltim.

"Bapak angkat perusahaan yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi inilah yang kita harapkan komitmennya untuk membantu cabang olahraga dalam rangka menjalankan try out ke dalam ataupun luar negeri," jelasnya.

Menurut dia, pencapaian hasil pra-PON ini merupakan hasil perjuangan panjang melalui pembinaan desentralisasi selama 2 tahun 3 bulan sejak tahun 2014.  Mereka yang lolos di pra PON kemudian dimasukkan ke dalam sentralisasi selama kurang lebih 6 bulan atau terhitung sejak 1 April hingga 17 September 2016.

"Total atlet sebanyak 669 orang kita masukkan semuanya ke sentralisasi ditambah pelatih dan official teknik kurang lebih seratus lima puluhan," urai Zuhdi.

Sejumlah program tengah dijalankan KONI Kaltim saat ini untuk mencapai target minimal 5 besar pada PON XIX nanti, di antaranya melanjutkan program desentralisasi di Puslatda selama 6 bulan. Selain itu ada try out dan training camp baik di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk program Bapak Angkat Cabor.

Menurut Zuhdi, agar tercapai prediksi perolehan medali untuk bertahan pada posisi 5 besar nasional dengan perolehan minimal Medali Emas 56 sampai dengan 75, maka program-program Puslatda yang sudah dibuat harus dilaksanakan dengan benar, anggaran yang mendukung, serta bekerja sama dan bekerja keras./f

Pewarta: Arumanto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016