Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMP2) Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, memperkirakan stok cabai di seluruh pasar yang ada di "Bumi Bersujud" cukup hingga dua pekan ke depan.

"Ketersediaan cabai di seluruh agen atau distributor dan pedagang cabai hingga saat ini kurang lebih mencapai 6-8 ton," kata Kepala DKUMP2 Tanah Bumbu H. Deny Haryanto, di Batulicin Rabu.

Dia mengatakan, ketersediaan cabai didominasi oleh para pedagang yang mendatangkan dari Pulau Jawa dan Sulawesi sebanyak dua kali dalam satu bulan.

Para pedagang rata-rata sekali mendatangkan cabai dari luar Tanah Bumbu mencapai 16 ton per bulan.

Dari hasil monitoring yang dilakukan oleh Tim Satgas Pangan Tanah Bumbu, komoditi cabai di seluruh pasar tidak ada kenaikan harga secara signifikan.

"Harga cabai merah besar Rp50.000/kg, cabai merah keriting Rp30.000/kg, cabai rawit lokal     Rp80.000/kg, cabai rawit hijau Rp80.000/kg, rawit taji Rp50.000/kg dan cabai rawit tiung Rp50.000/kg," katanya.

Untuk mencegah terjadinya inflasi di Tanah Bumbu khususnya harga cabai, pemerintah daerah melalui dinas terkait sebelumnya juga menggerakkan tanam cabai secara serentak di beberapa kecamatan di kota setempat.

Menurut dia, menanam cabai pada bulan Januari-Februari sangat tepat dilakukan karena tanaman tersebut mulai berbuah dan siap panen saat memasuki Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

"Biasanya pada momen tersebut permintaan cabai di seluruh pasar mulai mengingat, sehingga melalui program itu masyarakat tidak tergantung dengan ketersediaan cabai dara luar daerah," jelasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023