Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Diah R Praswati menyatakan, pihaknya kini menggencarkan pemberian asupan gizi bagi ibu dan bayi.


"Ini dilakukan untuk menurunkan kasus kematian ibu dan bayi, langkah yang baik harus asupan gizi terus dilakukan bagi keduanya," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.

Diah mengungkapkan, upaya menggencarkan asupan gizi bagi ibu dan bayi itu diantaranya program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kekurangan energi kalori, pemberian tablet Fe bagi ibu hamil anemia, dan "counceling" (penyuluhan) gizi seimbang.

"Ini kita lakukan secara berkelanjutan dan konsisten baik di posyandu maupun di puskesmas-puskesmas," ujarnya.

Dan terus diimbau, ucap dia, bagi ibu hamil untuk terus menjaga kesehatan dan rajin memeriksakan kehamilannya hingga melakukan persalinan di tempat kesehatan dengan bidan yang sudah ditugaskan pemerintah kota.

Demikian juga untuk balita, beber Diah, pihaknya melakukan pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, hingga di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bahkan Taman Kanak-Kanak (TK).

"Kita juga melakukan langkah preventif meningkatkan penemuan kasus gizi buruk melalui investigasi tim pelacak kasus gizi buruk puskesmas, bersama kader dan masyarakat di wilayah masing-masing," ujarnya.

Langkah ini cukup efektif, aku Diah, dengan mulai turunnya kasus gizi buruk di daerahnya, demikian pula kasus kematian ibu dan bayi.

Menurut dia, angka kasus penemuan gizi buruk di daerahnya pada 2016 masih di bawah sepuluh kasus, sementara dua tahun terakhir, yakni, 2014 sebanyak 57 kasus, dan 2015 sebanyak 54 kasus.

Untuk kasus kematian ibu dan bayi, sementara tahun ini belum mencapai 20 kasus, namun dari catatan tahun lalu khusus angka kematian ibu terdata pada 2014 dan 2015 hanya 14 kasus, sementara itu untuk kematian bayi cukup tinggi, yakni, 2014 sebanyak 73 kasus, dan 2015 sebanyak 55 kasus.



Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016