Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Tim rescue Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan, kembali melespasliarkan monyet bekantan (Nasalis Larvatus) betina ke Pusat Penyelamatan Bekantan di Pulau Bakut, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala. 


"Bekantan itu dilepasliarkan Selasa (26/4) pukul 17.45 Wita. Merupakan bekantan betina berusia sekitar 2,5 tahun," kata Ketua SBI Amalia Rezeki di Banjarmasin, Rabu.

Ia mengatakan, bekantan itu sebelumnya hasil "rescue" tim SBI bersama BKSDA Kalsel dan warga Sungai Kali, Kecamatan Berambai, Kabupaten Barito Kuala.

Saat itu tim berhasil menyelamatkan tiga ekor bekantan dari sekitar 30 ekor yang direncanakan direlokasi ke habitat barunya di kawasan konservasi. Namun dua ekor lainnya tidak jadi dilepaskan, karena memiliki bayi yang masih digendongnya.

"Kami menunggu pulihnya trauma bekantan pasca evakuasi," tutur Amalia Rezeki.

Dia menjelaskan, bekantan tersebut terpaksa dievakuasi karena posisinya sudah memasuki kawasan perkebunan warga, yang sangat rawan konflik.

Menurut warga, dalam bulan ini saja kawanan bekantan sanggup menghabiskan lima ton ubi kayu yang mereka tanam, belum lagi pohon pisang yang diserang bekantan. Sebenarnya perubahan perilaku bekantan ini, dikarenakan hutan yang merupakan habitatnya di sekitar wilayah tersebut telah beralih fungsi menjadi lahan kelapa sawit. Akibat terdesak, bekantan masuk ke wilayah pemukiman dan perkebunan warga.

"Operasi penyelamatan bekantan ini mendesak dan perlu segera ditangani dengan serius, karena rawan konflik dengan warga. Bahkan ada warga yang ingin membunuh bekantan dengan cara meracun, namun setelah diperingatkan, jika membunuh bekantan, maka akan ada sanksi hukumnya, mengingat bekantan adalah salah satu satwa yang dilindungi dan keberadaannya terancam punah," kata Amalia Rezaki.

Oleh karena itu warga lebih memilih minta bantuan dengan BKSDA Kalsel yang lebih berwenang dalam menangani satwa liar yang dilindungi, jelasnya.

Amalia Rezeki sangat mengapresiasi upaya warga dalam menangani konflik bekantan dengan petani di Sungai Kali ini. Di sini warga menujukan kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian bekantan, sehingga lebih memilih turut melakukan evakuasi bersama tim dari BKSDA Kalsel dan SBI.

Masyarakat bersama tim rescue melakukan evakuasi bersama, dengan memasang jaring untuk menangkap bekantan dan langsung mengevakuasinya ke habitat baru di Pulau Bakut. Dalam operasi tersebut, berhasil dijaring tiga ekor bekantan.

Operasi ini dilanjutkan keesokan harinya, sampai semua bekantan yang terjebak di pemukiman dan perkebunan warga bisa dipindahkan ke tempat yang lebih aman, demikian Amalia Rezeki. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016