Bupati Balangan, Kalimantan Selatan, H Seffek Effendi, mengungkapkan, masyarakat di kabupaten itu mulai mengembangkan tanaman gaharu atau Aquilaria malaccensis.
       
"Pengembangan gaharu di 'Bumi Sanggam' Balangan baru dalam beberapa tahun terakhir," ungkapnya di sela-sela halal bihalal Ikatan Alumni SMA Mulawarman (Ikasman) Banjarmasin, Sabtu.
       
"Pertumbuhan dan perkembangan tanaman gaharu itu tampaknya cukup baik, namun usaha penanaman pohon yang menimbulkan bau harum tersebut belum dikembangkan secara massal atau besar-besaran," lanjut menjawab ANTARA Banjarmasin.
       
Pasalnya untuk mengusahakan tanaman gaharu secara besar-besaran, juga memerlukan modal yang tak sedikit, karena harga anakan tanaman tersebut paling murah Rp50.000/batang.
       
Sementara yang melakukan penanaman gaharu di Bumi Sanggam belakangan ini dari masyarakat yang keadaan ekonomi mereka masih tergolong menengah ke bawah.
       
"Namun demikian, kami dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Balangan memberikan apresiasi terhadap mereka yang berusaha menanam dan mengembangkan tanaman gaharu tersebut," tutur mantan Kepala Dinas Kimpraswil Kalsel itu.
       
Penanaman gaharu tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian, karena tanaman yang merupakan hasil hutan ikutan itu, belakangan sudah mulai langka dan bisa terancam punah.
       
Sebab pada beberapa tahun lalu, masyarakat hanya mengambil gaharu dalam kawasan hutan, tanpa upaya penanaman kembali tanaman yang cukup bernilai ekonomis tersebut.
       
Penanaman gaharu, juga untuk menambah pendapatan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dari penduduk setempat, karena prospek pasar cukup memberikan haapan yang baik.
       
Karena menurut para ahli, lanjut Bupati Balangan dua periode itu, tanaman gaharu selain kayunya yang keras dapat diolah beragam produksi, juga getah dari pohon tersebut bisa sebagai bahan baku minyak wangi dan kosmetik.
       
"Kita berharap, pasaran gaharu ke depan tetap membaik, sehingga menjadi pendorong bagi masyarakat Balangan untuk terus menanam dan mengembangkan pohon tersebut," demikian Seffek.     
 
Balangan sebuah kabupaten baru, pemekaran dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel, yang resmi berdiri sendiri sebagai daerah otonom sejak 8 April 2003.
       
Sedangkan kata Sanggam, yang menjadi motto daerah Balangan itu diambil dari peribahasa daerah Banjar, Kalsel, yang pengertiannya memimiliki kemampuan dan kekuatan untuk berkompetisi serta siap menghadapi tantangan dalam keadaan apapun dan dari manapun.

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010