Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) HM Rosehsn Noor Bahri mengharapkan tidak ada lagi antrean panjang pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada Tahun 2023 atau seperti tahun sebelumnya.
Rosehan yang juga Wakil Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur, serta membidangi energi sumber daya mineral (ESDM) mengemukakan harapan itu di Taher Square Banjarmasin, sebelum rapat paripurna DPRD provinsi setempat Kamis atau menjelang akhir Tahun 2022.
"Apalagi sampai terjadi perkelahian karena persoalan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU. Hal itu sampai terulang," ujar mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel tersebut (2095 - 2010).
Begitu juga masalah gas, terutama tabung elpije isi tiga kilogram atau disebut "Si Melon" jangan ada antrean lama dari warga masyarakat yang memerlukan serta harga yang jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET), lanjutnya.
Laki-laki kelahiran Banjarmasin yang pernah pula anggota DPRD Kalsel periode 2004 - 2009 itu (sebelum Wagub setempat) itu meminta warga masyarakat melaporkan kalau ada agen atau pangkalan gas elpije yang nakal seperti menaikan harga dan penjualan ilegal.
"Kita siap mengawal kalau warga masyarakat yang tidak berani melaporkan, dan pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus menindak tegas terhadap persoalan-persoalan yang menyalahi aturan," tegas wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel I/Kota Banjarmasin itu.
"Tapi sayang warga seakan cowek dengan kenaikkan dua atau tiga ribu rupiah. Takut melaporkan, padahal sudah kita kawal," ujar Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPi) Kalsel itu sembari menceritakan pengalaman di Dapilnya.
Mantan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu berharap, pada pokoknya Tahun 2023 keadaan segala-galanya di provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa lebih baik dari 2022.
"Menjadi tanggung jawab pemerintah atau pihak terkait, baik pusat maupun daerah untuk mewujudkan keadaan 2023 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," demikian Rosehan NB yang akrab dengan sapaan Julak Rossi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Rosehan yang juga Wakil Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur, serta membidangi energi sumber daya mineral (ESDM) mengemukakan harapan itu di Taher Square Banjarmasin, sebelum rapat paripurna DPRD provinsi setempat Kamis atau menjelang akhir Tahun 2022.
"Apalagi sampai terjadi perkelahian karena persoalan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU. Hal itu sampai terulang," ujar mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel tersebut (2095 - 2010).
Begitu juga masalah gas, terutama tabung elpije isi tiga kilogram atau disebut "Si Melon" jangan ada antrean lama dari warga masyarakat yang memerlukan serta harga yang jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET), lanjutnya.
Laki-laki kelahiran Banjarmasin yang pernah pula anggota DPRD Kalsel periode 2004 - 2009 itu (sebelum Wagub setempat) itu meminta warga masyarakat melaporkan kalau ada agen atau pangkalan gas elpije yang nakal seperti menaikan harga dan penjualan ilegal.
"Kita siap mengawal kalau warga masyarakat yang tidak berani melaporkan, dan pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus menindak tegas terhadap persoalan-persoalan yang menyalahi aturan," tegas wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel I/Kota Banjarmasin itu.
"Tapi sayang warga seakan cowek dengan kenaikkan dua atau tiga ribu rupiah. Takut melaporkan, padahal sudah kita kawal," ujar Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPi) Kalsel itu sembari menceritakan pengalaman di Dapilnya.
Mantan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu berharap, pada pokoknya Tahun 2023 keadaan segala-galanya di provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa lebih baik dari 2022.
"Menjadi tanggung jawab pemerintah atau pihak terkait, baik pusat maupun daerah untuk mewujudkan keadaan 2023 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," demikian Rosehan NB yang akrab dengan sapaan Julak Rossi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022