Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK berpendapat, normalisasi sungai salah satu upaya untuk mengendalikan banjir atau meminimalkan bencana tersebut di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota.

"Oleh karenanya saya tidak henti-hentinya menganjurkan perlunya normalisasi sungai di provinsi kita," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu sebelum rapat paripurna DPRD provinsi setempat di Banjarmasin, Rabu.

Anggota DPRD Kalsel dua periode itu menunjuk contoh kota Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin) ibukota HSU belakangan ini yang terhindar dari genangan air banjir yang lama.

"Amuntai yang berjuluk 'kota bertaqwa' 'kada' (tidak) lagi genangan air banjir 'lawas' seperti awal tahun 2000-an," ujar laki-laki kelahiran Rantau Bujur HSU Tahun 1957 itu.

"Hal tersebut berkat normalisasi sungai-sungai yang mati seperti Sungai Alabio, Haur Gading, Babirik menuju Danau Panggang dan Paminggir langsung ke Sungai Barito," lanjutnya.
Sungai di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan yang sedang pelaksanaan normalisasi. (Istimewa,/dokumen pribadi Ketua DPRD Kalsel)

Ia menerangkan, ada tiga jalur sungai menuju Sungai Barito kini pengerukan atau normalisasinya hampir 70 persen selesai.

"Seiring dengan normalisasi sungai-sungai tersebut seperti banjir Januari 2021, atau tahun kemarin Amuntai aman," tambahnya.

Sedangkan beberapa kota di Kalsel terkena bencana banjir seperti Barabai (165 km dari Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kandangan (135 km dari Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), demikian Supian HK.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022