Pontianak, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Pontianak tahun ini akan mulai membangun jembatan beton di kawasan Beting untuk mewujudkan program Water Front City.
"Saat ini proses pembangunan gertak atau jembatan tersebut sudah memasuki masa tender. Untuk anggarannya berasal dari APBN," kata Kepala Badan Pembangunan Daerah Kota Pontianak Uray Indra di Pontianak, Jumat.
Dia merincikan, total panjang gertak itu 1.250 meter yang akan menghubungkan antara Beting sampai Jembatan Kapuas I.
Akan tetapi, lanjutnya, tahun ini pengerjaan baru memasuki tahap pertama, yaitu sepanjang 400 meter. Di sepanjang jalan yang digarap dengan lebar tiga meter, kelak akan dibangun pula lampu penerangan jalan dan beberapa gazebo, serta dermaga untuk sampan dan speed boat.
"Selain sebagai fasilitas umum, gertak ini juga dirancang untuk visi pariwisata. Bahwa dengan jalan ini, maka rumah-rumah di sekitar gertak akan menghadap ke Sungai Kapuas, bukan membelakanginya. Ini adalah konsep water front city yang sebenarnya, karena beberapa kota besar di dunia yang punya sungai besar memakai konsep ini," tuturnya.
Disinggung soal bagaimana dengan warga di sekitar proyek pembangunan, Indra memaparkan bahwa Pemkot akan melakukan sosialisasi kepada warga sekitar yang mendirikan bangunan di atas tanah milik negara tersebut.
"Kalau memang ada yang memang benar punya tanah di sana, kami minta tunjukan bukti kepemilikannya yang sah. Namun kita akan tetap memberikan tali asih bagi warga yang membangun secara ilegal," katanya.
Diungkapkan Indra, kawasan Beting seharusnya punya nilai pariwisata yang tinggi. Hal itu lantaran memiliki nilai sejarah, budaya dan pemandangannya yang khas.
"Sudah sewajarnya masyarakat di sana sadar wisata. Selain itu, fungsi utama gertak itu tetap untuk ruang gerak dan aksesibilitas yang lebih berkualitas,"tuturnya.
Ia berharap taraf hidup masyarakat setempat bisa lebih baik dengan adanya pembangunan gertak yang menghabiskan anggaran Rp14,3 miliar untuk tahap awal ini. Selain itu bagaimana kawasan tersebut menjadi peluang wisata./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Saat ini proses pembangunan gertak atau jembatan tersebut sudah memasuki masa tender. Untuk anggarannya berasal dari APBN," kata Kepala Badan Pembangunan Daerah Kota Pontianak Uray Indra di Pontianak, Jumat.
Dia merincikan, total panjang gertak itu 1.250 meter yang akan menghubungkan antara Beting sampai Jembatan Kapuas I.
Akan tetapi, lanjutnya, tahun ini pengerjaan baru memasuki tahap pertama, yaitu sepanjang 400 meter. Di sepanjang jalan yang digarap dengan lebar tiga meter, kelak akan dibangun pula lampu penerangan jalan dan beberapa gazebo, serta dermaga untuk sampan dan speed boat.
"Selain sebagai fasilitas umum, gertak ini juga dirancang untuk visi pariwisata. Bahwa dengan jalan ini, maka rumah-rumah di sekitar gertak akan menghadap ke Sungai Kapuas, bukan membelakanginya. Ini adalah konsep water front city yang sebenarnya, karena beberapa kota besar di dunia yang punya sungai besar memakai konsep ini," tuturnya.
Disinggung soal bagaimana dengan warga di sekitar proyek pembangunan, Indra memaparkan bahwa Pemkot akan melakukan sosialisasi kepada warga sekitar yang mendirikan bangunan di atas tanah milik negara tersebut.
"Kalau memang ada yang memang benar punya tanah di sana, kami minta tunjukan bukti kepemilikannya yang sah. Namun kita akan tetap memberikan tali asih bagi warga yang membangun secara ilegal," katanya.
Diungkapkan Indra, kawasan Beting seharusnya punya nilai pariwisata yang tinggi. Hal itu lantaran memiliki nilai sejarah, budaya dan pemandangannya yang khas.
"Sudah sewajarnya masyarakat di sana sadar wisata. Selain itu, fungsi utama gertak itu tetap untuk ruang gerak dan aksesibilitas yang lebih berkualitas,"tuturnya.
Ia berharap taraf hidup masyarakat setempat bisa lebih baik dengan adanya pembangunan gertak yang menghabiskan anggaran Rp14,3 miliar untuk tahap awal ini. Selain itu bagaimana kawasan tersebut menjadi peluang wisata./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016