Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat melalui bandar udara di Kalimantan Selatan selama Februari 2016 mengalami penurunan sebesar 4,81 persen.


"Hasil survei, jumlah penumpang angkutan udara Februari menurun dibanding Januari," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Diyan Pramono Edi, di Banjarbaru, Minggu.

Dia menyebutkan, jumlah penumpang angkutan udara selama Februari 2016 sebanyak 145.292 orang, sedangkan bulan Januari jumlah penumpang yang berangkat mencapai 152.636 orang.

Ia mengatakan, jumlah penumpang bulan Februari 2016 jika dibandingkan periode yang sama Februari 2015 mengalami kenaikkan 14,84 persen dari total 126.518 orang.

"Penyebab penurunan penumpang mungkin karena penerbangan masih relatif sepi, karena belum memasuki masa liburan," ujar Diyan, didampingi Kabid Statistik Arih Dwi Prasetyo.

Menurut dia, penumpang yang berangkat melalui Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pada Februari 2016 sebanyak 138.350 orang, menurun dibanding bulan Januari.

"Penurunan jumlah penumpang mencapai 5,26 persen dengan jumlah penumpang yang berangkat selama bulan Januari sebanyak 146.033 orang," ujarnya lagi.

Sedangkan penumpang berangkat melalui Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru dan Bandara Bersujud Batu Licin mengalami kenaikan sebesar 4,11 persen dan 12,71 persen.

Penumpang yang datang melalui bandara di Kalsel mengalami penurunan dari Januari sebanyak 172.371 orang menjadi 149.869 pada Februari atau turun 13,06 persen.

Jumlah penumpang yang datang di Bandara Syamsudin Noor turun 13,50 persen, Bandara Gusti Syamsir Alam turun 2,90 persen, dan Bandara Bersujud naik sebesar 3,94 persen.

Dia menyatakan, penurunan penumpang juga terjadi pada angkutan laut antarpulau (dalam negeri) yang berangkat melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sebanyak 956 orang.

"Penurunan sebesar 9,62 persen, karena sepanjang bulan Januari jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 1.060 orang, dan penumpang datang turun 34,24 persen," katanya pula.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016