Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 73 sekolah tingkat SLTA dan SLTP se-Kalimantan Selatan dinyatakan layak dan siap untuk mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UN CBT).


Sekretaris Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan Amka di Banjarmasin, Sabtu mengatakan, 73 sekolah tersebut dinyatakan layak mengikuti UN berbasis komputer, baik secara teknis, sarana prasarana dan persiapan pelaksanaannya.

Persoalan yang terjadi saat ini, tambah Amka, adalah seringnya terjadi pemadaman listrik, sehingga perlu diantisipasi agar pada saat ujian tidak ada pemadaman.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan PLN Wilayah Kalsel dan Kalimantan Tengah, agar pada saat pelaksanaan ujian tidak ada pemadaman," katanya.

Menanggapi hal tersebut, tambah Amka, GM PLN mengatakan, kalau pihaknya telah membaca titik-titik lokasi yang bebas dari pemadaman, terutama selama UN berlangsung.

Selain itu, kata dia, PLN juga telah menyiapkan 27 genset, dan menyiagakan 78 personil PLN menjelang UN dan berjaga di sekolah penyelengaran UN berbasis komputer.

Bahkan, kata dia, PLN Banjarmasin, yang membawahi wilayah Banjarmasin, Martapura, Banjarbaru, Gambut dan Batola, telah melakukan upacara siaga pelayanan listrik untuk UN.

Upacara apel langsung dipimpin oleh Manager Area Banjarmasin, Taufan Raharjo dan dihadiri langsung oleh Sekertaris Disdik Kalsel DR Amka, yang juga menjadi ketua panitia Ujian Nasional 2016.

Di Kalsel, sekolah yang menggelar UN berbasis Paper Based Test (PBT) 2016 berjumlah 100.145 sekolah. Terdiri atas 34.786 SMA, MA, SMK, SMA-LB, dan Paket C, dan 65.359 SMP, MTSs, SMP-LB, dan Paket-B/Wustha.

Adapun sekolah yang melaksanakan ujian nasional online sebanyak 15.773, yang terdiri dari 13.716 setingkat SMA, MA, SMK, SMA-LB, dan Paket C dan 2.057 SMP, MTs, SMP-LB, dan Paket-B/Wustha.

Selain UN SMP dan SMA sederajat, UN SD, MI, SD-LB, dan Paket A diikuti sebanyak 73.661 sekolah dan digelar pada 16-18 Mei.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) sebanyak tiga kali pada 2016 yakni pada 22 Februari, 4 April dan Juni hingga September.

UN untuk tanggal 22 Februari untuk peserta UN 2015 yang belum memenuhi standar kompetensi lulus pada satuan mata pelajaran dan berkeinginan mengulang.

Selanjutnya, pada 4 April diselenggarakan UN utama yakni UN bagi peserta SMA/SMK yang akan lulus pada 2016.

Kemudian UN perbaikan dilakukan pada Juni-September 2016. UN perbaikan ditujukan bagi peserta yang tidak memenuhi standar kompetensi lulus pada satuan mata pelajaran.

Pendaftaran UN akan dilakukan secara daring oleh kepala dinas pendidikan di seluruh Tanah Air dengan pelaksanaannya akan berbasis cetak dan berbasis komputer.

Adapun kisi-kisi soal UN adalah irisan dari kurikulum KTSP 2006 dan kurikulum 2013,Kisi-kisi yang dikeluarkan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersifat makro, sesuai dengan ketuntasan kurikulum.

Pelaksanaan UN 2016 sama dengan UN 2015 yakni tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Sementara, ujian perbaikan juga tidak wajib, jadi pesertanya bisa sedikit.

Oleh karena itu pelaksanaannya bukan oleh masing-masing sekolah, tapi rayon.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016