Bank Kalsel siap memberikan pinjaman kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk pembangunan infrastruktur pariwisata.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Bank Kalsel Hanawijaya, pada acara sarasehan yang bertajuk Pengembangan Sektor Pariwisata Sebagai Sumber Pertumbuhan Perekonomian Terbarukan dan Peran BPD Didalamnya, di Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lombok Nusa tenggara Barat(NTB), Jumat (25/10) yang lalu.

Hadir sebagai narasumber pada sarasehan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Ariadi Noor, Kepala OJK Regional IX Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim, dan Direktur Utama Bank Kalsel, Hanawijaya

"Tadi masalah infrastruktur yang belum disiapkan, kalo misalnya RPJM ( Rencana Pembangungan Jangka Menengah) nya, mau ditarik ketahun 2022 Bank Kalsel Siap untuk meminjamkan kepada Pemprov," terang Hanawijaya kepada puluhan awak media.

Pinjaman tersebut dapat dilakukan melalui pengeluaran proyek multi years hingga tahun 2024 mendatang, lanjut Hanawijaya.

Hanawijaya mengatakan, selain pembiayaan terhadap infrastruktur, yang terpenting dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kalsel adalah dengan menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk akses masuk ke seluruh tempat obyek wisata, jadi tidak perlu menggunakan karcis.

QRIS sendiri merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

"di tempat tempat wisata sudah tidak boleh lagi menggunakan karcis karcis, harus paka QRIS, itu juga di dorong oleh OJK dan Bank Indonesia, makanya itu izinnya sangat penting," katanya

Hanawijaya menambahkan, pihaknya berambisi iuran atau restribusi di pasar juga harus menggunakan QRIS, jadi tidak perlu mencetak tiket, selain itu tiket noton pertandingan Sepak Bola juga dapat di lakukan menggunakan QRIS, sehingga selain lebih mempermudah juga memberikan danpak pada pengurangan sampah.

"jadi mudah mudahan do'akan November izinnya bisa keluar, kata Hannawijaya sembari bersemangat di hadapan puluhan awak media.
 
Sarasehan pengembangan sektor pariwisata, bersama Bank Kalsel, di Kantor OJK Nusa Tenggara Barat (Antara/Latif Thohir)


Menanggapi tawaran pinjaman Bank Kalsel, untuk mendukung pengembangan Pariwisata di Kalsel, Kepala Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Prov Kalsel, Dr. Ariadi Noor, M.Si, menyampaikan, pihaknya berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi dalam hal pendanaan pembangunan tersebut, termasuk Bank Kalsel.

Menurut Ariadi, Kalsel memiliki masa depan yang baik dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di wilayah Kalimantan Timur, karena IKN merupakan trigger atau pemicu pembangunan infrastruktur di Kalsel, termasuk pariwisata di dalamnya.

"Geopark meratus pada saatnya nanti masuk di Unesco global geopark , ini adalah satu langkah lagi menjadi pintu masuk, ini jadi andalan kita semua, kita bergerak infrastrukturnya bagaimana Loksado kita bangun, jalan salan kearah wisata kita bangun," kata Ariadi.

Ariadi, menambahkan Pemprov Kalsel menyiapkan karpet merah kepada semua sumber sumber pendanaan investor, yang akan berinvestasi di Kalsel.

Kegiatan sarasehan di kantor OJK Lombok NTB ini, di ikuti oleh 37 Jurnalis dari berbagai media di Kalimantan Selatan, yang di maksudkan untuk ikut mengesplorasi wisata yang berada di daerah tersebut.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022