Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bahri mengatakan ULM memprogramkan riset pengembangan pertanian terintegrasi antara tanaman pangan dengan ternak sapi untuk mendukung program Kementerian Pertanian.

"Berbagai riset dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terus dilakukan agar sektor pertanian bisa meningkatkan produksinya baik tanaman pangan, perkebunan maupun peternakan," katanykatanya.

Hal iitu disampaikan  saat memberikan  sambutan pada kuliah umum Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi di Pascasarjana ULM dengan tema "Peran pendidikan dan riset pendukung ketahanan pangan dalam menopang kesuksesan IKN", Senin.

Selain itu, salah satu program lainnya ULM yang memiliki lahan seluas 1.617 hektare hutan pendidikan bakal dikembangkan menjadi kawasan pengembangan hutan pendidikan agrowisata.

Alim menyebut Kalimantan Selatan saat ini merupakan penyuplai kebutuhan pokok nasional terbesar di regional Kalimantan.

Meski begitu, diakuinya masih ada sejumlah komoditas seperti daging sapi maupun sayuran yang masih mengandalkan suplai dari daerah lain.

Untuk itulah, ULM yang memiliki visi misi menjadi universitas terkemuka dan berdaya saing di bidang lingkungan lahan basah dan visi misi Fakultas Pertanian yakni unggul dan kompetitif dalam IPTEK pertanian lahan basah terus melakukan upaya untuk turut berkontribusi mengatasi persoalan tersebut.

"Kalsel sebagai pintu gerbang IKN harus siap jadi penyangga utama berbagai kebutuhan  pangan dan ini sudah menjadi komitmen Gubernur Paman Birin yang kita dukung sepenuhnya," kata dia.
 
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bahri berfoto bersama mahasiswa. (ANTARA/Firman)


Kehadiran Wamentan sendiri menurut rektor telah membuka wawasan civitas akademika untuk lebih peduli terhadap sektor pertanian yang perannya sangat vital memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 250 juta penduduk Indonesia.

"Tentu saya terus mendorong agar mahasiswa dan dosen yang terkait sektor pertanian baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat menciptakan banyak inovasi dari hasil riset mendukung kemajuan pertanian," ucap dia

Sementara dalam paparannya Wamentan menyebut kedaulatan pangan menjadi penopang kesuksesan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang harus dipertahankan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan bahan pokok di pulau Kalimantan kedepannya.

"Paling tidak bahan pangan bisa dipasok dari Kalimantan sendiri termasuk Kalimantan Selatan yang menobatkan diri menjadi pintu gerbang IKN," kata dia.

Diakui Harvick, kebutuhan pangan bagi warga IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pasti jauh meningkat seiring arus perpindahan penduduk terutama kalangan aparatur sipil negara (ASN) yang saat ini berdinas di pemerintahan pusat di Jakarta.

Untuk itulah, perlu dipastikan kesiapan pasokan bahan pangan agar tidak menjadi masalah tersendiri jika tak mampu dipenuhi kedepannya.
 
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bahri berfoto bersama peserta kuliah umum. (ANTARA/Firman)


Harvick pun meyakini Kalsel sebagai salah satu daerah yang bisa berkontribusi besar untuk menjaga kedaulatan pangan di IKN.

"Contohnya saja beras, Kalsel setiap tahunnya mampu memproduksi hingga 2 juta ton. Sementara kebutuhan lokal hanya 500 ribu ton sehingga surplusnya bisa menopang untuk IKN," kata dia.

Begitu juga untuk sejumlah sektor pertanian lainnya baik itu hortikultura, perkebunan maupun peternakan, terus berkembang dalam meningkatkan kapasitas produksinya.  

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022