Minuman dari ekstrak buah kasturi endemik Kalimantan Selatan diminati kafilah saat berkunjung ke pameran MTQN di Bumi Cahaya Selamat Martapura yang digelar dari 12-16 Oktober.
"Hari pertama laku 100 botol, omsetnya Rp1 juta lebih," ujar owner Minuman Kasturi, Perryadhie ditemui di stan Halal Food Festival, Kamis.
Menurut dia, menuju malam di hari kedua ini, omset jualan sudah hampir mendekati pendapat saat hari pembukaan. Diperkirakan sampai hari terakhir pengunjung akan semakin ramai.
"Sekarang, sudah ada 10 orang dari kafilah MTQN yang meminta kontak. Kemungkinan ingin melakukan pemesanan untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing," ujarnya.
Minuman dari buah kasturi langka yang memiliki rasa khas ini dijual Rp25 ribu (500 ml) dan Rp15 ribu (250 ml). Kata dia, buah musiman ini dalam setiap tahunnya belum tentu ada, karena hanya berbuah saat musim kemarau panjang.
"Di Kalsel saya satu-satunya yang jual minuman dari buah kasturi ini," ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani saat memantau pameran MTQN mengatakan capaian omset hingga Rp1 juta/hari itu adalah pendapatan yang besar.
"Kita pantau tadi, pelaku UMKM ada yang mendapatkan omset hingga Rp5 juta, ini merupakan capaian yang baik," ujarnya.
Selama dua hari ini, kata dia, banyak orang dari berbagai daerah berminat untuk membeli produk-produk khas UMKM Kalsel.
Produk UMKM Kalsel itu, kata dia, di antaranya kain sasirangan, ikan saluang kering, minuman kasturi, jamu Sari Gading, kopi, dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Hari pertama laku 100 botol, omsetnya Rp1 juta lebih," ujar owner Minuman Kasturi, Perryadhie ditemui di stan Halal Food Festival, Kamis.
Menurut dia, menuju malam di hari kedua ini, omset jualan sudah hampir mendekati pendapat saat hari pembukaan. Diperkirakan sampai hari terakhir pengunjung akan semakin ramai.
"Sekarang, sudah ada 10 orang dari kafilah MTQN yang meminta kontak. Kemungkinan ingin melakukan pemesanan untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing," ujarnya.
Minuman dari buah kasturi langka yang memiliki rasa khas ini dijual Rp25 ribu (500 ml) dan Rp15 ribu (250 ml). Kata dia, buah musiman ini dalam setiap tahunnya belum tentu ada, karena hanya berbuah saat musim kemarau panjang.
"Di Kalsel saya satu-satunya yang jual minuman dari buah kasturi ini," ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani saat memantau pameran MTQN mengatakan capaian omset hingga Rp1 juta/hari itu adalah pendapatan yang besar.
"Kita pantau tadi, pelaku UMKM ada yang mendapatkan omset hingga Rp5 juta, ini merupakan capaian yang baik," ujarnya.
Selama dua hari ini, kata dia, banyak orang dari berbagai daerah berminat untuk membeli produk-produk khas UMKM Kalsel.
Produk UMKM Kalsel itu, kata dia, di antaranya kain sasirangan, ikan saluang kering, minuman kasturi, jamu Sari Gading, kopi, dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022