Martapura,  (AntaranewsKalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimpikan kain khas masyarakat Suku Banjar semakin "go internasional" sehingga bisa lebih dikenal masyarakat luar negeri.


"Harapan kami, kain Sasirangan bisa lebih dikenal masyarakat luar negeri, bukan hanya dikenal tingkat nasional," ujar Kepala Disperindah Banjar M Ramlan di Martapura, Minggu.

Ia mengatakan, pihaknya sudah terus menerus memberikan pelatihan kepada perajin Sasirangan dengan harapan mereka bisa mengembangkan usaha yang dijalankan.

Disisi lain, melalui pelatihan, para perajin bisa menambah pengetahuan terkait motif-motif baru Sasirangan sehingga bisa mengikuti model dan keinginan masyarakat.

"Jika kemampuan perajin terus terasah dan produksi Sasirangannya lebih baik serta makin diminati maka diharapkan usahanya berkembang semakin besar," harapnya.

Menurut dia, pihaknya sudah melaksanakan pelatihan pembuatan Kain Sasirangan tahap pertama yang diikuti puluhan perajin dan pengusaha Sasirangan skala kecil.

Dijelaskan, pelatihan yang akan dilaksanakan beberapa hari sejak, Jumat (11/3) di gedung Dekranasda diisi pelatihan tata cara pembuatan teknik dan motif Kain Sasirangan.

"Pelatihan juga sebagai bagian dari upaya Pemkab menggerakkan industri rumah tangga khususnya terhadap perajin Kain Sasirangan sehingga bisa terus berproduksi," ungkapnya.

Menurut dia, pelatihan pembuatan Kain Sasirangan mendapat apresiasi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar Nur Gita Tyas Saidi Mansyur yang membuka kegiatan.

"Kami sangat mengapresiasi pelatihan yang digagas Disperindag dan diharapkan membuahkan hasil seperti yang diharapkan," ujar istri Wakil Bupati Banjar Saidi Mansyur itu.

Dikatakan, pelatihan tahap pertama ini merupakan langkah awal dalam memajukan dan mengembangkan sektor usaha Kain Sasirangan yang digeluti perajin di Kabupaten Banjar.

"Banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan pada kain sasirangan sehingga perajin bisa membuat dan mengolahkan menjadi sumber bagi pendapatan," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016