Komunitas yang biasa beribadah di mesjid Jami Kota Banjarmasin menggiatkan wisata religi dalam upaya menambah pengalaman dan pengetahuan disamping tujuan akhirnya meningkatkan keimanan,
Wisata religi yang sudah beberapa kali dilakukan belakangan ini adalah mendatangi objek objek yang dianggap sakral, baik yang ada di wilayah Kalimantan Selatan juga luar Kalsel, seperti Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah, kata koordinator wisata mesjid jami, Haji Iwan kepada Antara Kalsel, di Banjarmasin, Selasa.
Menurut Haji Iwan, wisata religi itu selain berziarah ke makam yang dinilai oleh penduduk setempat sebagai makam para wali juga mendatangi mesjid mesjid, serta objek objek pengajian.
Tanggal 7 - 10 Okober 2022 adalah wisata religi ke Kalimantan Tengah, antara lain ke makam Syekh Kurtubi bin Khalid, makam Al Alimul Fadhil Syekh Irham Fachruzie Al Banjari Ar Rabbani, Kota Palangkaraya, juga ke makam buyut Datu Kelampaian, Syekh Abu Hamid, Pulau Datuk Ujung Pandaran, dekat Sampit.
Ziarah ke lokasi Pulau Datuk ini sungguh berkesan karena harus menempuh jarak setengah jam lebih naik klotok mengarungi laut yang bergelombang, hingga baju rombongan basah terkena air.
Kendati demikian peserta ziarah tetap bersemangat berada di Pulau Datuk dan membaca doa bersama yang dipimpin oleh ustadz Abdul Wahid yang dikenal sebagai imam di mesjid Jami Banjarmasin.
Di Lokasi ini pula peserta ziarah sempat berdialog dengan penjaga makam yang juga orang Banjar, perihal silsilah dan juriat serta kewalian Syekh Abdul Hamid ini.
Setelah itu rombongan mendatangi dua lokasi ziarah lagi di Kota Sampit sebelum meluncur cukup lama menuju Kota Pangkalan Bun.
Di Kota Palangkalan Bun rombongan ziarah yang menaiki dua buah bus besar ini mendatangi makam kerajaan atau kesultanan Kotawaringin, di Istana Kuning, dan kembali secara bersama sama membaca doa doa ziarah.
Selain itu anggota rombongan juga berkesempatan mendatangi beberapa mesjid kota kota yang dilalui, antaranya islamic center Kota Sampit.
Menurut Iwan, kali ini wisata religi yang kelima kali, sebelumnya ke makam Taniran Kandangan,Kapuh, Rantau, dan Sekumpul. Kedua ke Cantung, Pagatan, dan Sebamban.
Ketiga ke Marabahan, Datu Kabul, Margasari, Nagara, Babirik, hingga Kelua, keempat Ke Tenggarong, Samarinda, Kutai Timur, dan Balikpapan, dan waktu iu menyinggahi lokasi pengajian Guru Udin di Samarinda, dan sempat disuguhi makanan Soto Banjar.
Rencana ke depan, kata Iwan adalah lima lokasi makam wali di Pulau Jawa serta di Pulau Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Wisata religi yang sudah beberapa kali dilakukan belakangan ini adalah mendatangi objek objek yang dianggap sakral, baik yang ada di wilayah Kalimantan Selatan juga luar Kalsel, seperti Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah, kata koordinator wisata mesjid jami, Haji Iwan kepada Antara Kalsel, di Banjarmasin, Selasa.
Menurut Haji Iwan, wisata religi itu selain berziarah ke makam yang dinilai oleh penduduk setempat sebagai makam para wali juga mendatangi mesjid mesjid, serta objek objek pengajian.
Tanggal 7 - 10 Okober 2022 adalah wisata religi ke Kalimantan Tengah, antara lain ke makam Syekh Kurtubi bin Khalid, makam Al Alimul Fadhil Syekh Irham Fachruzie Al Banjari Ar Rabbani, Kota Palangkaraya, juga ke makam buyut Datu Kelampaian, Syekh Abu Hamid, Pulau Datuk Ujung Pandaran, dekat Sampit.
Ziarah ke lokasi Pulau Datuk ini sungguh berkesan karena harus menempuh jarak setengah jam lebih naik klotok mengarungi laut yang bergelombang, hingga baju rombongan basah terkena air.
Kendati demikian peserta ziarah tetap bersemangat berada di Pulau Datuk dan membaca doa bersama yang dipimpin oleh ustadz Abdul Wahid yang dikenal sebagai imam di mesjid Jami Banjarmasin.
Di Lokasi ini pula peserta ziarah sempat berdialog dengan penjaga makam yang juga orang Banjar, perihal silsilah dan juriat serta kewalian Syekh Abdul Hamid ini.
Setelah itu rombongan mendatangi dua lokasi ziarah lagi di Kota Sampit sebelum meluncur cukup lama menuju Kota Pangkalan Bun.
Di Kota Palangkalan Bun rombongan ziarah yang menaiki dua buah bus besar ini mendatangi makam kerajaan atau kesultanan Kotawaringin, di Istana Kuning, dan kembali secara bersama sama membaca doa doa ziarah.
Selain itu anggota rombongan juga berkesempatan mendatangi beberapa mesjid kota kota yang dilalui, antaranya islamic center Kota Sampit.
Menurut Iwan, kali ini wisata religi yang kelima kali, sebelumnya ke makam Taniran Kandangan,Kapuh, Rantau, dan Sekumpul. Kedua ke Cantung, Pagatan, dan Sebamban.
Ketiga ke Marabahan, Datu Kabul, Margasari, Nagara, Babirik, hingga Kelua, keempat Ke Tenggarong, Samarinda, Kutai Timur, dan Balikpapan, dan waktu iu menyinggahi lokasi pengajian Guru Udin di Samarinda, dan sempat disuguhi makanan Soto Banjar.
Rencana ke depan, kata Iwan adalah lima lokasi makam wali di Pulau Jawa serta di Pulau Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022