Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berupaya sisa sebanyak 330 koperasi tetap bisa aktif dan beroperasi dengan baik.

Menurut Kepala Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin Isa Ansari di Banjarmasin, Jumat, total koperasi yang tercatat di kota ini sebanyak 520 koperasi.

Namun dalam perjalanannya hingga 2022 ini, kata Isa, sebanyak 190 koperasi terdeteksi tidak aktif lagi.

Bahkan, lanjut dia, dari sebanyak 190 koperasi yang tidak aktif itu sebanyak 83 koperasi diajukan ke pemerintah pusat untuk dibubarkan.

"Karena yang sebanyak 83 koperasi ini sudah sangat tidak aktif lagi, bahkan kantornya tidak ada lagi," ujar Isa.

Tentunya, sebut Isa, yang berhak membekukan koperasi tersebut oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UMK RI.

"Karena banyak bantuan untuk koperasi itu dari pemerintah pusat, " ujarnya.

Untuk koperasi yang masih aktif, ujar dia, Pemkot mengupayakan agar bisa bangkit lagi. 

Pemerintah memberikan dukungan dengan memberikan pelatihan dan pembekalan manajemen dan peningkatan usaha koperasi sebagai program prioritas dinas koperasi setiap tahun. 

"Kita dibina lagi pengelola koperasi agar usaha bisa jalan dan berkembang karena tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggota," ucapnya.

Pemerintah mendorong masyarakat membentuk koperasi, syaratnya cukup mudah, yakni, minimal 9 anggota.

Di Kota Banjarmasin ini ada empat jenis koperasi, yakni, koperasi konsumen, produsen, serba usaha dan simpan pinjam.

"Sekitar 40 persen koperasi di Banjarmasin jenisnya koperasi simpan pinjam," ujarnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022