Martapura, (Antaranews Kalsel) - Ribuan umat Islam dari berbagai pelosok Kota Martapura, memadati Mesjid Agung Al Karomah Martapura, untuk bersama-sama melaksanakan Shalat Gerhana Matahari Total (GMT)


Rilis Humas Pemkab Banjar diterima Antaranews Kalsel, Kamis, menyebutkan Fenomena alam yang terjadi setiap 33 tahun sekali ini memang kejadian sangat langka yang akan bisa kita lihat kembali di tahun 2049.
         
Sebelum Sholat Gerhana dimulai, Ketua Nadzir Mesjid Agung Al Karomah Martapura KH Hasanuddin Badaruddin menjelaskan bagaimana tata cara sholat gerhana.

“Shalat gerhana ini mirip dengan tata cara sholat seperti biasa, namun dalam satu rakaat kita melakukan dua kali ruku. Setelah membaca Surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca Surat yang lebih panjang, begitu juga dengan rakaat kedua,” jelas KH Hasanuddin.
            
Pada Shalat gerhana ini, nampak hadir Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Sekda Banjar H Nasrun Syah, Kepala Kemenag Banjar H Muslim, Kepala Dishubkominfo Banjar H Aidil Basith, Kepala BLH Banjar H Farid Soufian, Staf Ahli Bupati Banjar H Muhammad, para habaib dan ulama.

Dalam isi khotbahnya KH Hasanuddin mengatakan, gerhana matahari ini merupakan salah satu bentuk bukti kebesaran Allah SWT. Fenomena alam ini hendaknya kita tafakurkan untuk menambah keimanan kita, bagaimana kekuasaan Allah SWT yang tidak terhingga mampu membuat posisi bumi, bulan dan matahari sejajar.
            
Apaya disampaikan KH Hasanuddin ini memang sudah dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al Anbiya  Ayat 33 “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya”.
            
“Apa yang kita laksanakan ini sesuai dengan Sunnah Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau mengajarkan kepada kita, saat terjadi gerhana hendaknya melaksanakan Shalat gerhana, memperbanyak dzikir, istighfar dan sedekah,” tutur KH Hasanuddin./f

Pewarta: Asmuni

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016