Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi mengklaim, bahwa stok sapi di daerahnya masih cukup meski harga dagingnya saat ini cukup mahal.


"Sebenarnya stok sapi di daerah kita cukup, memang harganya mahal, karena faktor distribusi itu," ujarnya di Balaikota, Senin.

Diutarakan dia, harga daging sapi yang mencapai Rp120 ribu per kilogramnya dipasarkan saat ini bukan karena keberadaan sapinya yang langka, namun mendatangkannya sulit.

Sebab, ucap Doyo, sapi potong di daerah ini rata-rata didatang dari luar pulau Kalimantan, seperti dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan pulau Jawa, melalui jalur lautan, hal ini yang sering mengalami kendala.

"Sebab banyak sapi yang mati saat diperjalanan, karena cuaca yang tidak bagus, hingga penjualannya menjadi mahal," tuturnya.

Menurut dia, terjadinya harga mahal sapi di pasaran ini memang tidak bisa dielakkan, terkecuali nantinya ada kebijakan pemerintah pusat membuat swasembada sapi yang imbasnya sampai kedaerah.

"Kalau saat ini harga daging sapi hingga Rp120 ribu per kilogramnya di daerah kita, saya rasa masih normal," paparnya.

Sebab di daerah provinsi lain, kata Doyo, harga daging sapi melebihi di Banjarmasin, dan ini memang terjadi secara nasional.

"Bahkan menteri perdagangan sendiri mengakui stok sapi nasional berkurang hingga 20 persen saat ini," bebernya.

Khusus di Banjarmasin, ungkap dia, untuk kecukupan daging sapi bagi masyarakat dinilai teratasi, sebab rata-rata 20 ekor sapi dipotongnya seharinya.

"Jadi kalau stok sudah mulai habis, datang lagi, jadi kita rasa stoknya selalu mencukupi,"ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016