Pembangunan perkoperasian di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) turut terdampak Pandemi COVID-19 membuat sebagian pengelola koperasi terlambat membayar cicilan pinjaman modal.

"Pemerintah hendaknya membantu tambahan modal bagi koperasi karena pasca COVID-19 pendapatan koperasi menurun," ujar Tokoh Koperasi di Kabupaten HSU H Muhammad Yunus SP di Amuntai, Selasa (20/9/22).

Yunus mengatakan, bunga pinjaman tetap diterapkan sesuai aturan, hanya saja masa pinjaman diperpanjang bagi koperasi yang terdampak COVID-19, sehingga adanya perpanjangan masa pinjaman membutuhkan tambahan modal bagi koperasi untuk meningkatkan pendapatan.
 
Tokoh perkoperasian Kabupaten HSU HM Yunus. (ANTARA/Eddy A/Kominfo HSU)

Ia juga mengharapkan pemerintah dapat membantu. pengadaan bangunan kantor atau kesekretariatan bagi koperasi. Sebagian besar masih 'numpang' di bangunan lain.

Selain itu, lanjutnya kebanyakan merupakan   Koperasi Pegawai Negeri (KPN) yang hanya memiliki ruang kantor di instansi masing-masing.

"Hendaknya ruang kantor KPN ini juga bisa ditingkatkan keberadaannya," katanya lagi.

Yunus menegaskan jika pada tahun 90-an pemerintah pusat masih mengalokasikan anggaran bantuan langsung bagi koperasi untuk permodalan dan peningkatan fasilitas infrastruktur, namun dalam 20 tahun terakhir sudah tidak ada lagi bantuan yang diberikan.

"Kalau bantuan dari Disperindag tentu masih ada untuk pelatihan teknis dan sebagainya, namun bantuan langsung berupa modal sudah tidak pernah lagi," tandasnya.

Kepala bidang koperasi dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan H Bahruddin menjelaskan sejak 2000 memang pemerintah tidak lagi memberikan bantuan secara langsung kepada koperasi melainkan lebih banyak diarahkan membantu usaha kecil menengah.
 
Kabid Koperasi Disperindagkop HSU H Bahruddin. (ANTARA/Eddy A/Kominfo HSU)

"Tapi setiap tahun kita selalu melakukan program pembinaan kepada koperasi agar mampu mengelola usaha simpan pinjam, mengelola keuangan dan usaha ekonomi yang dijalankan," terangnya 

Namun dari  128 koperasi yang ada di Kabupaten HSU, kata Bahruddin, hanya sebanyak  57 koperasi aktif, bahkan yang masuk kategori koperasi sehat lebih kecil lagi hanya sebanyak  22 koperasi.

Ia mengatakan, koperasi yang sehat mampu melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) sehingga bisa diketahui dengan jelas laporan pengelolaan keuangannya.

Bahruddin mengatakan 128 koperasi tersebut sudah ada sejak 40 tahun yang lalu, sangat sulit bagi pemerintah untuk mencabut ijin koperasi karena harus melalui proses peradilan.

Bahruddin berharap kesadaran para pengelola koperasi untuk mengembalikan pinjaman secara mencicil agar modal usaha bisa dipinjamkan kepada koperasi lain.
Plt Bupati HSU H Husairi Abdi menghadiri Harkopnas ke 75 tingkat Kabupaten HSU di GOR Karias Amuntai dan menyerahkan bingkisan kepada para pelopor dan penggerak perkoperasian di HSU, Selasa (20/9/22). (ANTARA/Eddy A/Kominfo HSU)

"Mereka menganggap modal usaha yang dipinjamkan kepada mereka adalah modal bersama sehingga pengembalian pinjaman cenderung agak lama, namun kita tidak bisa juga untuk memaksanya," ungkapnya.

Ia menyayangkan sikap pengelola koperasi yang selalu ingin cepat mendapat pinjaman modal usaha namun ketika diminta cepat membayar cicilan pinjam justru sering telat.

Sementara Pelaksana tugas Bupati HSU H Husairi Abdi saat menghadiri Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 75 di GOR Karias, Selasa (20/9/22) mengatakan berbagai regulasi sudah dilakukan oleh pamerintah untuk mengembangkan perkoperasian.

"Dukungan regulasi menjadi langkah penting agar koperasi terus diminati serta menciptakan ekosistem bisnis yang dinamis,adaptif,dan akomodatif bagi kepentingan anggota dan masyarakat,sehingga koperasi dapat lebih lincah dan dinamis dalam menangkap berbagai peluang usaha,serta mendapat kepercayaan publik," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah juga tengah menggelorakan gerakan "ayo berkoperasi" yang terhubung dengan program gerakan revolusi mental yang bertujuan agar kaum melenial tertarik untuk berkoperasi sehingga literasi perkoperasian semakin meningkat.

Dalam kesempatan itu Husairi juga menyerahkan penghargaan berupa bingkisan kepada 10 orang - yang merupakan pelopor dan penggerak perkoperasian di HSU  yang merupakan perwakilan dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI),Koperasi Wanita (KOPWAN),Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Pegawai Negeri (KPN).

Bingkisan yang diberikan dalam rangka HARKOPNAS itu selain diberikan kepada orang yang berjasa dalam perkoperasian di HSU juga di berikan kepada pengelola Panti asuhan sebanyak dua bingkisan yang masing - masing diterima oleh perwakilan Panti Asuhan Budi Rahayu Amuntai dan Panti Asuhan Budi Harapan Telaga Silaba.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022