Amuntai, (Kalsel.Antaranews) - Sebanyak 42 pejabat struktural  Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengalami pergeseran seiring dinamika organisasi dan tuntutan pelayanan masyarakat.

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid di Amuntai, Senin, mengatakan pelantikan pejabat bukan sebuah fenomena yang luar biasa, apalagi harus disikapi secara berlebihan.

"Pergantian pejabat merupakan suatu kewajaran dalam sistem organisasi untuk memenuhi tuntutan dan tantangan dan kebutuhan di internal pemerintah daerah dalam memenuhi tuntutan pelayanan dan dinamika masyarakat yang bergerak cepat," ujar Wahid.

Wahid mengatakan pejabat harus mampu melakukan terobosan yang cemerlang dan merespon cepat setiap tuntutan pelayanan dari masyarakat, sehingga harus peka dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup.

Selain  itu, harus dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul serta mampu menggalang kerjasama tim  yang solid tanpa menuonojol kepentingan pribadi dan kelompok.

Selain untuk mengisi jabatan yang memang tengah kosong di sejumlah instansi, pelantikan pejabat juga bertujuan agar organisasi pemerintah dapat berjalan lebih maksimal dalam memeberikan pelayanan kepada masyarakat.

Wahid menegaskan, pemilihan pejabat menduduki jabatan tertentu sudah melalui mekanisme formal dengan memperhatiakn berbagai aspek khususnya integritas, kompetensi dan kapabilitas pejabat bersangkutan.

"Pejabat yang kita lantik pada hari ini merupakan orang-orang pilihan, jadi tunjukan bahwa anda mampu mewujudkan berbagai program di instansi masing-masing dengan cara yang tepat dan cepat serta terobosan yang cemerlang bagi kemajuan daerah," pintanya.

Pejabat yang dilantik terdiri dari eselon IV dan III dan sebagian kepala SD, SMP dan TK. Pelantikan berlangsung di Aula Banua Kita Amuntai dengan dihadiri pejabat SKPD, Ketua dan Anggota DPRD, alim ulama dan tokoh masyarakat HSU.




Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016