Hasil pertanian warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas IIB Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan telah memiliki pelanggan tetap yang membelinya untuk dipasarkan kembali oleh pedagang ke pasar-pasar.

"Sayur yang saya beli di Rutan Pelaihari didistribusikan ke pasar-pasar pedesaan termasuk pasar di Kota Pelaihari dan biasanya habis semua dibeli," kata Akhmadiansyah, pedagang sayur yang membeli hasil panen dari warga binaan Rutan Pelaihari di Pelaihari, Selasa.

Diakui dia, hasil sayuran dari Rutan Pelaihari
termasuk kualitas yang cukup bagus dan sehat-sehat sehingga dirinya sudah lebih dari satu bulan terakhir ini berlangganan membeli.

"Kualitasnya diakui konsumen makanya habis terus terjual di pasar," ucap warga Kecamatan Jorong, Tanah Laut itu.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel Lilik Sujandi melihat secara langsung pelaksanaan panen sawi hasil dari asimilasi pertanian dan perkebunan oleh warga binaan Rutan Pelaihari. 

Lilik berharap warga binaan yang mengikuti asimilasi bisa mandiri untuk kedepannya karena telah dibekali dengan keterampilan melalui program pembinaan kemandirian untuk mengembangkan keterampilan.

Dijelaskan dia, program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dibuat untuk menjadi pusat pendidikan dan membentuk kemandirian warga binaan. 

Diiharapkan setelah bebas nanti, mereka memiliki keterampilan baru yang berguna sebagai mata pencaharian.

SAE Perkebunan dan Pertanian di Rutan Pelaihari menanam beberapa komoditi seperti sawi, kangkung, bayam, terong dan sayur lainnya yang dirawat oleh warga binaan dengan menggunakan pupuk organik dalam pengolahan tanahnya, sehingga tanaman yang dihasilkan subur dan sehat.

Pewarta: Firman

Editor : Nurul Aulia Badar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022