Marabahan, (Antaranews Kalsel) – Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Barito Kuala, Kalimantan Selatan, awasi peredaran gelap Narkoba di daerah tersebut.
Pengawasan tersebut, antara lain dengan melaksanakan kegiatan Diseminasi Informasi, Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kota setempat.
Ketua BNK Batola Pesodeni di Batola, Rabu, kegiatan P4GN dilaksanakan dalam rangka mengantisapasi keadaan darurat Narkoba yang kini sudah marak di Indonesia.
Tema dalam kegiatan itu adalah "Melalui Penyuluhan Tatap Muka Kepada Anak Sekolah di Lingkungan SMPN 1 Marabahan.
Melalui sosialisasi tersebut, diharapkan para siswa tingkat SMP sudah mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan bila mengkonsumsi obat-obatan jenis Narkoba.
Saat ini Narkoba sudah menjadi penyakit masyarakat dan musuh seluruh komponen masyarakat. Oleh Karena itu, tutur dia, pada tahun 2016 BNK Batola memiliki beberapa program dalam rangka penanggulangan peredaran Narkoba di Bumi Ijejela itu.
Program 2016 itu di antaranya upaya pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi para pelaku penyalahguna Narkoba.
"Saya menghimbau kepada masyarakat yang terjerumus di dalam lingkaran hitam khusus pemakai Narkoba bisa datang ke BNK Batola, agar nanti bisa direhabilitasi," katanya.
Kegiatan rehabilitasi itu bertujuan untuk mengurangi permintaan terhadap Narkoba yang kian hari semakin marak.
"Mereka yang datang ke BNK Batola tidak akan dipidana, melainkan akan direhabilitasi di rumah sakit, syaratnya mereka datang sendiri," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, razia untuk membendung peredaran Narkoba di Kabupaten Batola tetap dilakukan dengan sasaran tempat hiburan, dan tempat yang dianggap rawan peredaran Narkoba.
Para siswa diimbau, agar tidak mencoba bermain-main dengan Narkoba, karena Narkoba pasti akan merusak masa depan mereka./D
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Pengawasan tersebut, antara lain dengan melaksanakan kegiatan Diseminasi Informasi, Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kota setempat.
Ketua BNK Batola Pesodeni di Batola, Rabu, kegiatan P4GN dilaksanakan dalam rangka mengantisapasi keadaan darurat Narkoba yang kini sudah marak di Indonesia.
Tema dalam kegiatan itu adalah "Melalui Penyuluhan Tatap Muka Kepada Anak Sekolah di Lingkungan SMPN 1 Marabahan.
Melalui sosialisasi tersebut, diharapkan para siswa tingkat SMP sudah mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan bila mengkonsumsi obat-obatan jenis Narkoba.
Saat ini Narkoba sudah menjadi penyakit masyarakat dan musuh seluruh komponen masyarakat. Oleh Karena itu, tutur dia, pada tahun 2016 BNK Batola memiliki beberapa program dalam rangka penanggulangan peredaran Narkoba di Bumi Ijejela itu.
Program 2016 itu di antaranya upaya pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi para pelaku penyalahguna Narkoba.
"Saya menghimbau kepada masyarakat yang terjerumus di dalam lingkaran hitam khusus pemakai Narkoba bisa datang ke BNK Batola, agar nanti bisa direhabilitasi," katanya.
Kegiatan rehabilitasi itu bertujuan untuk mengurangi permintaan terhadap Narkoba yang kian hari semakin marak.
"Mereka yang datang ke BNK Batola tidak akan dipidana, melainkan akan direhabilitasi di rumah sakit, syaratnya mereka datang sendiri," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, razia untuk membendung peredaran Narkoba di Kabupaten Batola tetap dilakukan dengan sasaran tempat hiburan, dan tempat yang dianggap rawan peredaran Narkoba.
Para siswa diimbau, agar tidak mencoba bermain-main dengan Narkoba, karena Narkoba pasti akan merusak masa depan mereka./D
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016