Manajer Persipura Jayapura Yan Permenas Mandenas menyatakan pihaknya akan melibatkan pihak sponsor dalam tim panitia pelaksana (panpel) untuk berkompetisi di Liga 2 Indonesia 2022-23.

Legenda hidup Persipura, Jack Komboy, ditunjuk sebagai ketua tim panpel yang nantinya bakal melibatkan sponsor seperti PT Freeport Indonesia, termasuk PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) yang baru saja resmi menandatangani nota kesepakatan (MoU) sebagai sponsor tim Mutiara Hitam di Liga 2 2022-23.

Yan juga mengatakan tim panpel turut melibatkan perwakilan dari kelompok suporter Persipura Mania serta pemerintah provinsi Papua melalui Dinas Olahraga dan Pemuda setempat.

"Dia (Jack Komboy) akan melibatkan pihak sponsor seperti Bank Papua dan PT Freeport Indonesia termasuk Persipura Mania akan terlibat," kata Yan di Jayapura, Kamis.

"Jadi panitia kali ini berbeda tidak hanya melibatkan manajemen Persipura saja tetapi semua pihak sponsor dan pemerintah," ujarnya menambahkan.



Tim panpel antara lain menangani tentang penyelenggaraan pertandingan-pertandingan kandang Persipura di Liga 2 2022-23, termasuk menetapkan tarif tiket bagi para penonton.

Yan mengatakan tim panpel Persipura masih menjajaki besaran tarif tiket agar sesuai dengan daya beli masyarakat Papua.

Rencananya, tim panpel juga akan mengatur agar tiket pertandingan kandang Persipura dijual secara daring agar mempermudah para suporter dan meminimalisir potensi antrean di luar kompleks stadion.

Persipura dan Bank Papua pada Kamis menandatangani MoU sponsor bernilai Rp5 miliar bagi tim Mutiara Hitam. Kesepakatan itu melanjutkan kerja sama sponsor yang sudah terjalin antara kedua belah pihak sejak 2005.

Liga 2 Indonesia 2022-23 rencananya mulai bergulir pada 27 Agustus mendatang, tetapi pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator hingga kini belum memastikan apakah kompetisi bakal dilangsungkan dengan format dua atau tiga wilayah, apalagi jadwal persis pertandingan pekan per pekannya.

Berita sebelumnya,  Manajemen Persipura Jayapura belum menentukan sikap terkait keputusan hasil rapat Komite Eksekutif PSSI yang akan memulai kompetisi sepak bola profesional Liga 1 pada September-Oktober tahun ini.

"Kondisi Indonesia yang masih menangani pandemi virus corona merata di seluruh daerah maka kompetisi belum bisa dilakukan. Kami berharap perlu pengkajian ulang terhadap rencana kelanjutan kompetisi liga 1," ungkap Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano menjawab ANTARA terkait dengan keputusan exco PSSI itu.

Ia menyebut, dalam pertemuan dengan PSSI maupun rapat pemegang saham luar biasa dengan operator liga sepakbola Indonesia (LIB) telah disampaikan usulan setiap klub terhadap penyelenggaraan kompetisi sepak bola Liga 1 di tengah situasi pandemi COVID-19.



Persipura Jayapura, menurut Benhur T.Mano, lebih memprioritaskan membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan pandemi COVID-19 dibandingkan melanjutkan kompetisi sepakbola yang ditunda sejak Maret itu.

Benhur juga khawatir jika pertandingan dilakukan di daerah yang berada dalam zona merah penyebaran COVID-19 maka para pemain bisa rentan terpapar virus corona.

"Jika kompetisi dimulai September-Oktober maka kendala yang dihadapi klub adalah masalah transportasi khususnya keterbatasan angkutan udara karena berlakunya protokol kesehatan pencegahan COVID-19,"ungkap Benhur Mano yang juga menjabat Wali Kota Jayapura itu.

Menyinggung pemanggilan pemain Persipura, menurut Benhur, hingga saat ini hal itu belum bisa dilakukan karena Kota Jayapura masih fokus melakukan pencegahan penyebaran virus corona.

"Para pemain Persipura Jayapura masih melakukan latihan secara virtual di rumah setelah kompetisi Liga 1 ditangguhkan PSSI karena adanya pandemi COVID-19,"ujarnya.


 

Pewarta: Ardiles Leloltery

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022