Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Paringin bersama Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di Desa Balida, Kecamatan Paringin untuk menangkal serangan penyakit layu Fusarium pada tanaman porang.

"Di Desa Babayau sendiri kami membudidayakan tanaman porang sebanyak lebih dari 15 hektare terutama dari Kelompok Tani Teratai," kata Lisa Rahmawati, penyuluh pertanian Desa Babayau, Senin.

Dia melanjutkan, petani porang setempat sebelumnya mengeluhkan adanya hama dan penyakit yang telah menyerang tanaman mereka. Pihaknya pun bersama dengan BPTPH langsung melakukan pengendalian OPT bersama petani setempat.

Sementara Petugas BPTPH Provinsi Kalsel, Ahyar mengatakan penyakit jenis layu fusarium ini mengakibatkan tanaman porang menjadi layu dan mati serta umbi yang didapat juga tidak normal dari biasanya.

"Meskipun tanaman porang relatif tahan terhadap hama dan penyakit, namun apabila tidak dikendalikan dengan benar nantinya juga akan berpengaruh terhadap hasilnya," tuturnya.

Di samping itu, M Abidin petani porang dari Desa Babayau mengungkapkan ia bersama dengan petani lainnya sangat merasa terbantu dengan adanya kegiatan OPT tersebut.

"Alhamdulillah terima kasih kepada pihak terkait karena telah membantu kami, kami tentunya sangat terbantu dalam hal mengidentifikasi organisme pengganggu pada tanaman porang kami," imbuhnya.

Diketahui, pengendalian OPT juga dapat memanfaatkan obat alami seperti daun pepaya, batang bambu dan nasi. Karena dengan menggunakan obat alami, tanaman akan terhindar dari racun pestisida buatan yang diproduksi oleh pabrik.

Pewarta: Ragil Darmawan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022