Google mengumumkan pihaknya bersiap untuk merilis versi resmi Android 13 setelah pada Juli 2022 ini mengeluarkan pembaruan terakhir untuk versi beta Android 13.

Unggahan blog Android menyiarkan pada Rabu (13/7) bahwa Director Android Developer Relations Maru Ahues Bouza menyebutkan pembaruan terakhir ini merupakan versi Beta ke-4 setelah sebelumnya tiga versi Beta sudah dirilis.

Versi Android 13 Beta 4 hanya bisa dicoba oleh para pengguna perangkat Pixel dan beberapa seri dari jenama ponsel yang terpilih misalnya seperti Oppo Find X50 Pro serta Realme GT 2 Pro.

Adapun beberapa pembaruan yang dibawa di Android 13 versi Beta 4 di antaranya seperti fitur privasi terkait izin notifikasi dan pemilih otomatis foto.

Ada juga fitur produktivitas seperti ikon-ikon aplikasi bertema dan dukungan bahasa per aplikasi.

Tak tertinggal ada peningkatan fitur standar modern seperti video HDR, Bluetooth LE Audio, dan MIDI 2.0 melalui USB.

"Kami juga telah memperluas pembaruan yang kami buat dalam 12L, memberi Anda fitur yang lebih baik untuk memanfaatkan tablet dan perangkat layar besar," kata Maru.

Adapun pengujian di Android 13 Beta 4 secara garis besar memastikan aplikasi- aplikasi bisa kompatibel dengan sistem operasi terbaru besutan Google itu.

Sistem operasi Android 13 yang resmi dan stabil dijanjikan akan rilis dalam beberapa pekan ke depan meski belum diketahui tanggal detail dari perilisan sistem tersebut.
 
berita sebelumnya, Perusahaan teknologi asal AS, Google, membeli perusahaan keamanan siber Mandiant Inc dengan harga 5,4 miliar dolar AS atau setara Rp 77 triliun untuk memperkuat keamanan sistem "cloud" atau awan komputasi miliknya.

Langkah Google itu terlihat dilakukan untuk tetap bersaing dengan Microsoft dan Amazon yang tengah menguatkan layanan mereka yang berbasis cloud.

Melansir Reuters, Rabu, penguatan sistem cloud menjadi meningkat karena dalam beberapa tahun terakhir serangan siber melonjak pesat terkhusus sejak pandemi.

Permintaan untuk perangkat lunak keamanan secara global diperkirakan meningkat dua kali lipat dan nilainya diperkirakan bisa mencapai 352,25 miliar dolar AS pada 2026.



Analis utama dari Forrester Research menyebutkan strategi yang dilakukan para raksasa teknologi memang sudah lumrah dan itu baru sebuah awal.

"Ini hanyalah awal dari apa yang akan kita lihat dalam hal akuisisi keamanan siber untuk semua perusahaan cloud besar," kata analis utama di Forrester Research Jeff Pollard.

Kesepakatan antara Google dan Mandian menyusul informasi yang beredar bahwa sebelumnya Microsoft juga mengincar Mandian sebagai bagian penguatan layanan cloud-nya.

Dengan adanya kerjasama antara Google dan Mandiant, diperkirakan sebesar 19 miliar dolar AS per tahunnya dipastikan bisa didapatkan perusahaan tersebut.

Mandiant merupakan perusahaan yang berfokus pada insiden kejahatan siber dan pengujian keamanan siber.

"Modal yang diperlukan Mandiant untuk berhasil sebagai bisnis keamanan siber mandiri akan membutuhkan entitas eksternal atau akuisisi," ujar Jeff Pollard.

Lebih lanjut ia menambahkan, "Akan sangat padat modal bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki serangkaian kemampuan serupa."
 

Pewarta: Livia Kristianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022