Martapura, (Antaranews Kalsel) - Peningkatan pengawasan keamanan terhadap masyarakat terus dilakukan oleh pihak Satpol PP Banjar dengan cara bergiliran  rutin melakukan razia dibeberapa tempat di wilayah Kota Martapura Kota yang dianggap berpotensi terjadi tindak kejahatan kriminial, pekat dan asusila.


Kepala Satpol PP Banjar H Ahmadi didampingi Kabid PPUD Anto Setiawan, serta Kabid Tibum dan Tranmas Syaifulah Effendi, langsung turun ke lapangan untuk mengarahkan anggotanya melakukan razia di Lapangan Cahaya Bumi Selamat, RTH Ratu Zalecha, dan Komplek Pertokoan Sekumpul, Jum’at malam (5/2).

Sesampainya di tempat, tanpa banyak komando para anggota Satpol PP langsung menyisir Lapangan CBS dan RTH Ratu Zalecha guna melakukan razia terhadap warga, terutama anak-anak dan remaja yang dicurigai sedang dibawah pengaruh Lem Fox ataupun Pil Zenith.

Tidak menemukan hasil, Satpol PP Banjar melanjutkan razianya di Komplek Pertokoan Sekumpul yang selama ini sering mendapat keluhan dari warga karena banyaknya para pemabuk yang berkumpul untuk berpesta miras dan seringnya terjadi tindak asusila di tempat tersebut.

Suasananya yang sepi dan gelap membuat Pertokoan Sekumpul menjadi tempat yang sangat berpotensi terjadi tindak kejahatan. Para anggota Satpol PP langsung memeriksa satu per satu toko dan warga yang melintas di tempat tersebut. Walaupun tidak menemui hal yang mencurigakan, anggota Satpol PP mendapat info yang berharga bahwa ada toko yang kerap kali dijadikan tempat pesta miras dan tempat mangkal salah satu PSK.

H Ahmadi mengatakan, pihaknya akan secara rutin melakukan razia dibeberapa tempat yang dianggap berpotensi terjadi tindak kejahatan.

“Saat ini kita rutin melakukan razia disekitar wilayah Martapura Kota, khususnya di Lapangan CBS, RTH, dan Pertokoan Sekumpul, tempat tersebut sering sekali menjadi tempat ngelem bahkan menjadi tempat asusila, ini sudah sangat meresahkan warga sekitar dan menjadi pemandangan yang buruk bagi kota bergelar Serambi Mekkah,” ucap Ahmadi.

Ia menghimbau kepada orang tua agar selalu mengawasi anaknya, jangan sampai terjerumus pada pergaulan yang salah. Selama tahun 2015 banyak anak-anak dan remaja yang terjaring razia Satpol PP, kasusnya pun berkutat diantara penyalahgunaan Lem Fox dan mabuk Pil Zenith.

“Ini sesuatu yang miris apabila mendapati generasi muda kita hancur karena obat-obatan terlarang, kita harus mengawasi secara ketat pergaulan anak-anak kita,” imbau Ahmadi.
            
Ia mengungkapkan, razia yang dilakukan pihaknya tidak lain dari inisiatif para anggota Satpol PP Banjar sendiri dan himbauan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Mendagri menghimbau agar gubernur, bupati dan walikota agar meningkatkan keamanan di wilayahnya, Mendagri juga meminta supaya pemerintah dan aparat keamanan melakukan pengawasan terhadap pendatang di daerahnya, guna meminimalisir berkembangnya paham-paham radikal serta ajaran menyimpang dari ajaran agama yang bisa menyebabkan keresahan di tengah masyarakat seperti kasus GAFATAR yang baru-baru ini terjadi.
            
“Alhamdulilah kita sudah melewati Pilkada yang lancar, aman dan damai. Tapi ini tidak membuat kita menjadi lengah. Saya bahkan merencakan untuk memperluas wilayah razia kami, tidak sebatas di Kota Martapura saja, bahkan kami akan menyisir sampai ke kecamatan-kecamatan,” tegas Ahmadi.
            
Tujuan utama dari razia yang dilakukan oleh pihaknya, lanjut Ahmadi, adalah untuk meningkatkan keamanan dan menciptakan rasa nyaman masyarakat Kabupaten Banjar, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan serta mencegah masuknya paham-paham yang bertentangan dengan ajaran agama.
            
Satpol PP mempunyai  tugas membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu  kondisi  daerah  yang  tenteram,  tertib,  dan  teratur  sehingga penyelenggaraan  roda  pemerintahan  dapat  berjalan  dengan  lancar  dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman./f

Pewarta: Asmuni

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016