Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Sahabat Bekantan Indonesai (SBI) Amalia Rezeki menyerukan stop kerusakan hutan dan Perdagangan satwa liar yang masih terjadi hingga sekarang ini.

"Stop Kerusakan Hutan dan Perdagangan satwa liar," kata Amalia saat kampanye dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia 2016 di Menara Pandang Jalan Piere Tendan, Banjarmasin, Minggu.

Peringatan Hari Primata Indonesia 2016 tersebut diikuti berbagai komunitas pencinta lingkungan, seperti Masyarakat Peduli Sungai (MELINGAI, Forum Komuntas Hijau (FKH), mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat serta STKIP PGRI Banjarmasin serta dimeriahkan musik tradisional.

Mengusung tema "Stop Kerusakan Hutan dan Perdagangan Satwa Liar" para peserta melakukan orasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan isinya.

Menurut Amalia akhir-akhir ini marak terjadi kebakaran hutan, terutama di pulau Kalimantan dan salah satu korbannya banyak satwa yang tewas akibat terbakar.

Belum lagi satwa yang terdesak oleh pemukiman penduduk yang berujung terjadinya konflik akibatnya banyak satwa yang tertangkap bahkan ada yang dibunuh dan diperjual belikan.

"Kami sangat prihatin atas musibah kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun," kata Amalia.

Dia menambahkan akibat kebakaran hutan pihaknya banyak menemukan berbagai jenis satwa yang mati terpanggang.

"Dipusat rehabilitasi kami sampai saat ini ada enam ekor bekantan yang dirawat akibat kebakaran hutan dan 10 ekor sudah dilepas liarkan bersama BKSDA Kalsel selama 2015 lalu, tutur Amalia Rezeki prihatin.

Pewarta: Asmuni

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016