Barabai, (Antaranews Kalsel) - Penyanyi Banua, yang masuk  konser nominasi Dangdut Academy Indosiar  (D'Academy) 3, Sona asal Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), mendapatkan perhatian luas dari masyarakat dan pejabat di Barabai.

Sona yang tampil perdana dengan membawakan lagu "Kupu Kupu" di penampilan perdana konser nominasi Dangdut Academy Indosiar  (D'Academy) 3 yang berlangsung di Studio 5 Indosiar, dihadiri banyak pejabat pemerintah Kabupaten HST dan para camat tersebut, akhirnya lulus di babak eleminasi.

Kehebohan Sona yang menjadi "trending topic" di media sosial oleh sebagian masyarakat Banua dibanding-bandingkan dengan nasib penderita kanker tulang, Zakaria (11), warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, HST dengan meme-meme seperti gambar di atas.

Salah satu akun FB Ehsan El-Rasyid menulis "mana yang mesti kita dahulukan? Semoga keduanya mendapat apa yang di inginkan.. dan mendapat perhatian yang sama dari pemerintah".

Musliha,  salah satu warga Barabai, juga mengatakan,  "sebenarnya masyarakat HST sama-sama peduli terhadap Sona maupun Zakaria, Sona yang ingin menjadi penyanyi nasional melalui seninya di harapkan juga mampu memajukan destinasi wisata maupun nama baik HST di kancah nasional."

Namun demikian,  suka cita menyambut konsernya Sona, tidak membuat  masyarakat melupakan keberadaan  Zakaria yang kini dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin sejak Jumat, (29/1).

Sebagian warga, tetap memperhatikan Zakaria melalui pengumpulan dana peduli penderita kanker tersebut,  bahkan saat Zakaria dirujuk ke RS Ulin Banjarmasin,  dia dikawal dua Babinkamtibmas Polres HST Brigadir Riri Herlianto dan Brigadir Merream dan Juga ada pegawai Bappeda dan Inspektorat HST serta relawan BPK.

Puluhan Relawan peduli Zakaria sejak Minggu (31/1/2016) menggalang dana di Bundaran Taman Pasar Baru, Barabai.

Para relawan yang terdiri dari Bhabinkamtibmas Polres HST Desa Alat Brigadir Merream, Bhabinkamtibmas Barabai Barat Brigadir Riri Herlianto, anggota Tagana, Dinsos, Galuh Banjar Barabai, Komunitas club bola , Fans Radio Barabai, Relawan Balakar, Relawan kanker, Pramuka, perwakilan Bapedda berkumpul di lapangan Dwiwarna Barabai.

Brigadir Riri Herlianto Penaggung jawab dalam penggalangan dana, yang juga anggota Polres HST menambahkan, meski pengobatan Zakaria dijamin Jamkesprov, dana yang digalang  untuk kebutuhan lain.

"Total dana yang terhimpun dari relawan mencapai Rp25 juta,  akan dimanfaatkan untuk keperluan transportasi dan biaya hidup pasien dan keluarga pendampingnya, karena pengobatan kanker tak cukup hanya sekali," katanya.

Menurut dia, jumlah tersebut, termasuk bantuan yang diserahkan langsung oleh masyarakat kepada pihak keluarga, saat dirawat di RS Damanhuri Barabai.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016