Hidup sejatinya adalah perjuangan. Semangat berjuang pantang menyerah itu pula yang menjadi pelecut Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito dalam menggapai impian yang dicita-citakan.

Sedari kecil, Sabana ditempa kehidupan yang tak mudah dijalani. Hidup keras di Ibukota Jakarta harus dirasakannya dengan latar belakang ekonomi keluarga pas-pasan.

Sukiman, mendiang sang ayah, adalah perantauan asal Boyolali, Jawa Tengah, yang bekerja sebagai sopir bus trayek Blok M Jakarta Selatan ke Tangerang, Banten.

"Saya sering ikut jadi kernet," kata Sabana membuka kisah saat berbincang santai dengan ANTARA di ruang kerjanya sebagai Kapolresta Banjarmasin, Sabtu (18/6).

Sementara ibunya, almarhum Atun, pedagang makanan di Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sabana pun kerap membantu berjualan di lapak kaki lima sang bunda.

Di saat aktivitas sehari-hari di lapangan itulah, Sabana yang kala itu bersekolah di SMAN 70 Jakarta kerap melihat sosok Taruna melintas. Dari situlah, muncul keinginannya bercita-cita menjadi seorang polisi.

"Mau kuliah juga tak punya biaya. Jadi pengennya cepat bekerja saja masuk polisi," tuturnya mengingat awal mula berkeinginan gabung menjadi insan Bhayangkara.

Jalan panjang menjadi seorang polisi dilalui Sabana penuh liku. Keputusannya mendaftar seleksi Akabri untuk pertama kalinya selepas lulus sekolah berakhir kecewa. Dia dinyatakan tidak lulus setelah berjuang hingga tahap akhir di Magelang, Jawa Tengah, tahun 1995.

Pria kelahiran Jakarta 4 Februari 1975 ini tak putus asa. Pada tahun berikutnya, dia kembali mendaftar Akabri. Namun di sela waktu setahun itu, Sabana bekerja di restoran cepat saji untuk menyambung hidup.

Berbekal pengalaman dan tekad kuat untuk bisa lulus, Sabana yang merupakan sosok pekerja keras akhirnya berhasil menggapai impiannya jadi perwira polisi di tahun 1996 dan tercatat menjadi lulusan Akabri tahun 1999.

"Jadi saya berpesan kepada adik-adik yang mau menggapai cita-cita, berusahalah sungguh-sungguh karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita kerja keras Insya Allah yakinlah pada ketetapan Allah Subhanu WaTaala," ucapnya.
 
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito. (ANTARA/Firman)



Kerja ikhlas melayani

Sejak menjabat sebagai Kapolresta Banjarmasin terhitung 4 Januari 2022 menggantikan Kombes Pol Rachmat Hendrawan, Sabana langsung tancap gas bekerja. 

Kerja, kerja dan kerja adalah slogannya agar anggota ikhlas melayani masyarakat tanpa pamrih. Program kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan tagline Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) jadi acuan.

Sabana yang kini didampingi AKBP Pipit Subiyanto selaku Wakapolresta Banjarmasin bertekad memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat.

Segala inovasi terus didorongnya bisa dilakukan satuan kerja di jajaran Polresta Banjarmasin termasuk tingkat Polsekta agar masyarakat semakin mudah mendapatkan pelayanan Kepolisian yang Presisi.

Dia menyebut polisi pelayan masyarakat yang tak mengenal hari libur. Kapanpun dan dimanapun panggilan tugas, di situ insan Bhayangkara sejati harus hadir.

"Keberadaan polisi harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Tolong juga jangan menyakiti hati masyarakat. itu yang selalu saya tekankan ke anggota," kata Sabana.
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito saat menyambut kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan vaksinasi di Banjarmasin. (ANTARA/Firman)


Selain pelayanan yang paripurna sebagai implementasi zona integritas mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Sabana juga ingin Kota Banjarmasin sebagai barometer kehidupan perkotaan yang maju di Kalimantan Selatan tetap terjaga kondusifitasnya.

Dia tak ingin ada rasa tidak aman mengusik masyarakat. Maka dari itu, peningkatan intensitas patroli siang malam jadi prioritasnya.

Bahkan tak jarang Sabana memimpin langsung patroli menggunakan kendaraan roda dua keliling kota hingga masuk ke wilayah pemukiman menyapa warga dalam wujud patroli dialogis.

Dia juga kerap mengajak patroli bersama Komandan Kodim 1007/Banjarmasin dan unsur pemerintah kota sebagai wujud sinergi tiga pilar menjaga kamtibmas di kota berpenduduk hampir 700 ribu jiwa ini.

Meski Sabana mengakui pihaknya belum bisa sempurna menjaga keamanan. Untuk itulah, dia memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas segala aksi tindak kriminal jalanan yang masih terjadi.
 
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito bersama Guru Bakhiet. (ANTARA/Firman)


Dekat dengan ulama

Dalam setiap langkahnya, polisi murah senyum ini selalu memohon petunjuk ulama. Dia meyakini, doa dan nasihat orang alim paling baik untuk menuju keberkahan yang diridhoi Allah SWT.

Kedekatan Sabana dengan para ulama terlihat ke publik sejak dia menjadi Kapolres Hulu Sungai Tengah periode 2017 sampai 2019, sebuah jabatan pertama dia sebagai pemegang tongkat komando di satuan kewilayahan.

Salah satu tokoh agama yang jadi panutannya 
KH Muhammad Bakhiet atau dikenal dengan sebutan Guru Bakhiet pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren dan Majelis Ta’lim Nurul Muhibbin Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Ulama yang sangat kharismatik dan berpengaruh besar di Kalimantan Selatan itu telah dianggap Sabana sebagai orangtuanya sendiri. 

"Sampai sekarang saya selalu minta nasihat abah guru Bakhiet, beliau adalah orang tua bagi saya yang selalu mendoakan yang terbaik untuk segala hal yang sudah jadi takdir Allah SWT," kata Sabana yang mengumrahkan seorang marbot Masjid Agung Riyadusshalihin yang sudah mengabdi selama 40 tahun di masjid terbesar di Kota Barabai.

Atas sikap tawaduknya kepada ulama, karier Sabana pun melesat mulus sejalan dengan torehan prestasinya membawa nama baik Polri yang kini semakin dicintai masyarakat.
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito bersama keluarga. (ANTARA/Firman)


Menghabiskan masa pangkat Perwira pertama (Pama) selepas lulus Akabri tahun 1999 di Polda Sulawesi Tenggara, Sabana lulus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) tahun 2007 dan mendapatkan penempatan di Polda Kalimantan Selatan.

Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, antara lain Kasat Reskrim Polres Banjar, Kapolsekta Banjarmasin Tengah hingga Wakapolres Balangan. Tahun 2012, Sabana terpilih menjadi Peserta didik (Serdik) Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri dan lulus tahun 2013.

Sempat bertugas di Divisi Propam Polri selama dua tahun, Sabana kembali ke Bumi Lambung Mangkurat untuk mengabdi di tanah Banua Kalimantan Selatan tahun 2015.

Kasubdit 2 Harta dan Benda (Harda) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel jadi tugas pertamanya hingga pada tahun 2017 dipercaya sebagai Kapolres Hulu Sungai Tengah.

Dua tahun di "Kota Apam" julukan Barabai ibukota Kabupaten HST, Sabana melanjutkan kariernya sebagai Kabag Kerja Sama (Kerma) Biro Operasi Polda Kalsel tahun 2019.

Kemudian Februari 2020, dia ditunjuk lagi oleh Kapolri menjabat Wakapolresta Banjarmasin menggantikan AKBP Rahmat Budi Handoko. Akhirnya pada 4 Januari 2022, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto melantiknya sebagai Kapolresta Banjarmasin dengan pangkat melati tiga di pundak yaitu Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol).

Bagi Sabana, doa-doa orang baik yang mencintainya adalah kunci keberhasilan dalam karier. Sang istri Martalina Sopa yang dinikahinya di Semarang 14 Juni 2002 adalah sandaran hidup yang selalu mendukung pelaksanaan tugasnya sebagai anggota Polri.

Dua buah hati mereka Sabrina (19) dan M Zidane (11) jadi penyemangat hidup yang senantiasa menantikan kepulangan sang ayah setelah seharian bekerja.

"Semoga saya selalu amanah atas jabatan yang telah dipercayakan pimpinan. Senyum bahagia masyarakat atas pelayanan Kepolisian adalah ladang amal untuk bekal di akhirat. Aamiin ya rabbal alamin," ucapnya menutup perbincangan.  

Pewarta: Firman

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022