Indonesia secara bertahap akan mulai meninggalkan siaran televisi analog dan beralih ke siaran digital, yang dinilai pemerintah lebih efisien dan menguntungkan terutama bagi masyarakat.
"Ada efek berganda dari Analog Switch Off (ASO), dengan siaran tv digital, internet bisa lebih cepat berkali lipat," kata Direktur Penyiaran, Direktorat Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia mengutip dari laman Kementerian Kominfo beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, siaran televisi analog saat ini cukup boros karena satu frekuensi hanya dapat digunakan oleh satu siaran televisi. Sementara dengan siaran digital, satu frekuensi bisa digunakan untuk beberapa siaran.
Siaran televisi analog selama ini berjalan di pita frekuensi 700Mhz, memakan 328MHz di pita tersebut. Sementara dengan siaran televisi digital hanya membutuhkan 176MHz. Jika semua sudah beralih ke siaran televisi digital akan ada dividen digital sebesar 112MHz dan masih memiliki cadangan 40MHz.
Spektrum frekuensi tersebut bisa digunakan untuk menyediakan internet cepat yang akan sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama di masa pandemi yang hampir semua kegiatan mengandalkan internet. "Dengan pindah ke siaran televisi digital, internet akan lebih cepat berkali lipat," kata Geryantika.
Dividen digital tersebut juga bisa dialokasikan menjadi frekuensi khusus kebencanaan. Menurutnya alokasi frekuensi khusus ini memungkinkan notifikasi bencana melalui televisi, radio hingga ponsel untuk mengurangi dampak bencana.
Siaran televisi digital juga menjanjikan gambar yang lebih jernih dan bersih. Dalam siaran digital, di mana pun perangkat berada, selama bisa menangkap sinyal, maka akan bisa mendapatkan siaran televisi.
Sementara pada siaran analog, kedekatan lokasi perangkat dengan infrastruktur akan berpengaruh terhadap daya tangkap siaran. Semakin jauh perangkat televisi dan infrastruktur, sinyal akan semakin lemah.
Hal ini juga yang menyebabkan siaran televisi tidak jernih ketika cuaca tidak baik, misal ada angin atau hujan.
Siaran televisi digital ditaksir akan memberikan manfaat bagi perekonomian negara, Kominfo mengutip data Boston Consultant Group pada 2017, migrasi analog ke digital menjanjikan sekitar 181.000 bisnis baru dalam enam tahun.
Bisnis baru ini diperkirakan bisa memberikan hingga 223.000 kesempatan kerja. Bagi pertumbuhan ekonomi, siaran televisi digital diperkirakan bisa memberikan pendapatan pajak dan PNBP hampir Rp77 triliun, serta produk domestik bruto mencapai Rp443,8 triliun selama enam tahun. Internet berkecepatan tinggi bisa terwujud jika siaran televisi beralih ke digital.
Berdasarkan Speed Test Index Januari 2021 kecepatan internet Indonesia di peringkat 115, kecepatan unduh 23.77 Mbps dan unggah 13.60 Mbps.
Kecepatan internet (mobile) di Indonesia di urutan 121, kecepatan unduh 17.33 Mbps, kecepatan unggah 11.27 Mbps. Jaringan 5G akan menambah rata-rata kecepatan internet di Indonesia. 5G memiliki kecepatan hingga 20Gbps, atau kira-kira 20x lipat dari 4G.
Kemudian, Jaringan 5G menggunakan pita frekuensi 700Mhz yang juga digunakan oleh TV Analog. Dengan menggunakan TV digital, maka makin banyak frekuensi yang digunakan untuk internet yang lebih cepat.
#ASO #analogswitchoff #TVdigital #siarandigitalindonesia #ASO2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022