Abdul Wahab, salah satu petani Desa Suka Ramah, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, merupakan orang pertama di daerah tersebut berhasil membudidayakan pisang cavendish, yang merupakan jenis pisang terkenal sebagai salah satu buah impor.
"Tidak mudah membudidayakan pisang cavendish, karena masih dianggap asing bagi kebanyakan orang," ujar Abdul Wahab, saat ambil bagian menjajakan hasil panen perdana pada Manunggal Tuntung Pandang (MTP) di Desa Suka Ramah, Jumat (10/6/2022).
Dia mengatakan, memulai usaha tani budidaya pisang tersebut pada 2020, namun karena berbagai kendala baru bisa produksi secara massal pada bulan Juni 2022.
Pemuda pemilik empat lokasi perkebunan pisang cavendish ini berharap, momen MTP menjadi awal yang baik dalam memasarkan produknya.
Apalagi pada kesempatan tersebut, ungkap dia, dirinya mampu menunjukkan hasil jerih payah langsung di hadapan Bupati Tanah Laut dan jajaran.
"Saya berterimakasih, lapak saya sudah dikunjungi jajaran Pemkab Tanah Laut. Kami berharap selalu mendapatkan dukungan, baik dari pemasaran hingga kemitraan dengan para petani, agar kita mencintai produk lokal," ungkapnya.
Abdul Wahab mengaku, awalnya mendatangkan bibit pisang tersebut dari berbagai daerah dengan varietas berbeda dan berhasil panen dalam waktu tujuh bulan.
"Selanjutnya saya mencoba lagi mengembangkan sendiri bibit yang dianggap paling bagus dan ternyata lebih cepat berbuah dengan waktu lima bulan," terangnya.
Dia berharap, pisang cavendish miliknya dapat mencukupi kebutuhan konsumsi daerah dan bisa lebih mengenalkan ke banyak orang lain kalau Tanah Laut memiliki pisang premium lokal.
Sementara, Bupati Tanah Laut HM Sukamta mengatakan, pisang tersebut memiliki potensi berkembang dengan baik di Tanah Laut, bahkan bisa menjadi produk jualan di ritel-ritel modern.
"Pisang ini jika sampai masuk ke ritel modern, pasti naik harganya. Keunggulannya, rasa manisnya asli karena masak di pohon. Pemerintah pasti mencarikan jalannya agar bisa menembus ke berbagai ritel modern," ujar Sukamta.
Sukamta berpesan, kepada petani agar konsisten menyediakan kebutuhan pisang, jika ada permintaan pasar nantinya.
"Pemerintah selalu siap menjembatani pemasaran pisang tersebut,"demikian tutupnya.
Baca juga: BPN serahkan 366 sertipikat tanah warga Desa Sungai Rasau
Baca juga: Desa Benua Tengah Tala berpotensi jadi desa wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Tidak mudah membudidayakan pisang cavendish, karena masih dianggap asing bagi kebanyakan orang," ujar Abdul Wahab, saat ambil bagian menjajakan hasil panen perdana pada Manunggal Tuntung Pandang (MTP) di Desa Suka Ramah, Jumat (10/6/2022).
Dia mengatakan, memulai usaha tani budidaya pisang tersebut pada 2020, namun karena berbagai kendala baru bisa produksi secara massal pada bulan Juni 2022.
Pemuda pemilik empat lokasi perkebunan pisang cavendish ini berharap, momen MTP menjadi awal yang baik dalam memasarkan produknya.
Apalagi pada kesempatan tersebut, ungkap dia, dirinya mampu menunjukkan hasil jerih payah langsung di hadapan Bupati Tanah Laut dan jajaran.
"Saya berterimakasih, lapak saya sudah dikunjungi jajaran Pemkab Tanah Laut. Kami berharap selalu mendapatkan dukungan, baik dari pemasaran hingga kemitraan dengan para petani, agar kita mencintai produk lokal," ungkapnya.
Abdul Wahab mengaku, awalnya mendatangkan bibit pisang tersebut dari berbagai daerah dengan varietas berbeda dan berhasil panen dalam waktu tujuh bulan.
"Selanjutnya saya mencoba lagi mengembangkan sendiri bibit yang dianggap paling bagus dan ternyata lebih cepat berbuah dengan waktu lima bulan," terangnya.
Dia berharap, pisang cavendish miliknya dapat mencukupi kebutuhan konsumsi daerah dan bisa lebih mengenalkan ke banyak orang lain kalau Tanah Laut memiliki pisang premium lokal.
Sementara, Bupati Tanah Laut HM Sukamta mengatakan, pisang tersebut memiliki potensi berkembang dengan baik di Tanah Laut, bahkan bisa menjadi produk jualan di ritel-ritel modern.
"Pisang ini jika sampai masuk ke ritel modern, pasti naik harganya. Keunggulannya, rasa manisnya asli karena masak di pohon. Pemerintah pasti mencarikan jalannya agar bisa menembus ke berbagai ritel modern," ujar Sukamta.
Sukamta berpesan, kepada petani agar konsisten menyediakan kebutuhan pisang, jika ada permintaan pasar nantinya.
"Pemerintah selalu siap menjembatani pemasaran pisang tersebut,"demikian tutupnya.
Baca juga: BPN serahkan 366 sertipikat tanah warga Desa Sungai Rasau
Baca juga: Desa Benua Tengah Tala berpotensi jadi desa wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022