Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Selatan H Isra Ismail SH MH mengharapkan, pengoperasian bus oleh pemerintah ke daerah hulu sungai atau Banua Anam provinsi setempat agar jangan sampai menghilangkan pendapatan angkutan umum setempat lainnya.
"Perlu pengaturan pengoperasionalan bus milik pemerintah itu agar lebih bijaksana," ujar anggota Komisi III yang juga membidangi perhubungan menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat (10/06/22).
Harapan wakil rakyat dari Partai Golkar asal daerah pemilihan Kalsel II/, Kabupaten Banjar itu sehubungan rencana mengoperasikan bus milik pemerintah untuk angkutan penumpang umum jurusan Banua Anam.
"Cukup kasihan juga kalau dengan beroperasinya bus milik pemerintah tersebut sampai menghilangkan pendapatan sopir taksi angkutan penumpang umum yang selama ini beroperasi," ujarnya.
"Jadi bagaimana kebijakan pemerintah atau dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) setempat agar bagaikan peribahasa kodok jangan mati dan ular jangan kekenyangan," lanjut mantan Kepala Inspektorat Kalsel tersebut.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu memaklumi, rencana pemerintah mengoperasikan bus hingga Banua Anam untuk memudahkan dan meringankan beban masyarakat pengguna jasa transportasi darat.
"Tetapi kalau tidak bijaksana pengaturannya bisa mematikan angkutan penumpang umum. Sementara mereka juga perlu pendapatan untuk kehidupan keluarga mereka. Apalagi kalau mobil kreditan harus membayar cicilan," tambahnya.
Ia mengharapkan pula agar pengusaha/pemilik mobil angkutan penumpang umum memperbarui atau memperbaiki armadanya guna kenyamanan pengguna jasa angkutan tersebut.
"Memang kelebihan angkutan penumpang umum yang ada selama ini seperti mobil jenis Colt L300 bisa antar jemput sampai ke tempat. Sedangkan bus hanya berhenti pada "halte" (tempat stop sementara)," ujarnya.
Selain itu, kelebihan pelayanan bus yang pemerintah operasionalkan terjadwal atau mempunyai kepastian waktu keberangkatan sebagaimana bus-bus pada beberapa kota di Pulau Jawa.
"Jadi tinggal calon penumpang mau memilih jenis angkutan yang mana, karena sudah tersedia nantinya, ujar mantan Karo Hukum Setdaprov Kalsel tersebut.
"Namun yang tidak kalah penting, semua jenis angkutan penumpang umum selain memberi kenyamanan dalam pelayanan, juga keselamatan penumpang yang harus menjadi perhatian utama," demikian Isra Ismail.
Sementara ini bus pemerintah untuk layanan penumpang umum baru sebatas wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) atau Banjarbakula.
Baca juga: Airport bus rute Bandara Syamsudin Noor-Banjarmasin cuma Rp40 ribu
Baca juga: Kemenhub luncurkan TEMAN BUS untuk Banjarbakula Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Perlu pengaturan pengoperasionalan bus milik pemerintah itu agar lebih bijaksana," ujar anggota Komisi III yang juga membidangi perhubungan menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat (10/06/22).
Harapan wakil rakyat dari Partai Golkar asal daerah pemilihan Kalsel II/, Kabupaten Banjar itu sehubungan rencana mengoperasikan bus milik pemerintah untuk angkutan penumpang umum jurusan Banua Anam.
"Cukup kasihan juga kalau dengan beroperasinya bus milik pemerintah tersebut sampai menghilangkan pendapatan sopir taksi angkutan penumpang umum yang selama ini beroperasi," ujarnya.
"Jadi bagaimana kebijakan pemerintah atau dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) setempat agar bagaikan peribahasa kodok jangan mati dan ular jangan kekenyangan," lanjut mantan Kepala Inspektorat Kalsel tersebut.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu memaklumi, rencana pemerintah mengoperasikan bus hingga Banua Anam untuk memudahkan dan meringankan beban masyarakat pengguna jasa transportasi darat.
"Tetapi kalau tidak bijaksana pengaturannya bisa mematikan angkutan penumpang umum. Sementara mereka juga perlu pendapatan untuk kehidupan keluarga mereka. Apalagi kalau mobil kreditan harus membayar cicilan," tambahnya.
Ia mengharapkan pula agar pengusaha/pemilik mobil angkutan penumpang umum memperbarui atau memperbaiki armadanya guna kenyamanan pengguna jasa angkutan tersebut.
"Memang kelebihan angkutan penumpang umum yang ada selama ini seperti mobil jenis Colt L300 bisa antar jemput sampai ke tempat. Sedangkan bus hanya berhenti pada "halte" (tempat stop sementara)," ujarnya.
Selain itu, kelebihan pelayanan bus yang pemerintah operasionalkan terjadwal atau mempunyai kepastian waktu keberangkatan sebagaimana bus-bus pada beberapa kota di Pulau Jawa.
"Jadi tinggal calon penumpang mau memilih jenis angkutan yang mana, karena sudah tersedia nantinya, ujar mantan Karo Hukum Setdaprov Kalsel tersebut.
"Namun yang tidak kalah penting, semua jenis angkutan penumpang umum selain memberi kenyamanan dalam pelayanan, juga keselamatan penumpang yang harus menjadi perhatian utama," demikian Isra Ismail.
Sementara ini bus pemerintah untuk layanan penumpang umum baru sebatas wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) atau Banjarbakula.
Baca juga: Airport bus rute Bandara Syamsudin Noor-Banjarmasin cuma Rp40 ribu
Baca juga: Kemenhub luncurkan TEMAN BUS untuk Banjarbakula Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022