Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin mengatakan daerahnya memiliki potensi menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru ekonomi dan saat ini sedang bertransisi dari ekonomi ekstraktif ke ekonomi kreatif. 

"Kalau kita lihat potensinya bukan main, tinggal bagaimana pengembangannya. Dari segi pariwisata dan ekonomi kreatif, kita tidak kalah dengan yang lain, tinggal memoles dan yang tidak kalah penting promosi," ujarnya, Selasa, di Banjarmasin.

Jadi, tidak hanya tambang batubara yang terkenal di Kalsel. Kata dia, begitupun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang saat ini dilirik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

"Kemarin dari kementerian mengadakan pelatihan-pelatihan digitalisasi terkait bagaimana mempromosikan, memasarkan dan lainnya. Kemarin, para pelaku ekonomi kreatif juga diberikan pelatihan oleh kementerian," ujarnya. 

Syarifuddin menilai, ke depannya Kalsel mampu merealisasikan pernyataan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat acara KolaborAksi dengan gubernur, bupati, walikota se-Kalimantan Selatan di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Rabu (18/5/2022) lalu terkait Kalimantan saat ini sedang menuju ekonomi ekstraktif ke ekonomi kreatif. 

"Kita siap, mampu," ujarnya. 

Kalsel sebagai pintu gerbang IKN Nusantara di Kalimantan Timur, kata dia, menambah potensi geliat ekonomi pariwisata dan industri kreatif nantinya. 

Di Kalsel, sebut dia, ada yang menarik misalnya dari sisi ecotourism, ada di bentang alam yang masuk dalam Geopark Meratus, saat ini kawasan tersebut diperjuangkan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG). 

Selanjutnya, wisata religi, yang paling terkenal hingga mendunia di Kalsel adalah acara Haul Guru Sekumpul atau Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari, sosok ulama kharismatik dan tersohor asal Martapura. 

"Menparekraf  Sandiaga  Uno mengharapkan kegiatan haul Guru Sekumpul tahun depan dapat dijadikan MICE terbesar dunia karena dihadiri jutaan jamaah dari Nusantara ataupun mancanegara," ujarnya. 

Menyikapi segala potensi tersebut, Pemprov Kalsel, kata dia, sudah menyusun rencana strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

"Insya Allah tahun ini bakal ada peraturan gubernur (Pergub) sebagai kekuatan hukum untuk pengembangan sektor pariwisata," ujarnya, Senin di Banjarmasin.

Baca juga: Rencana strategis Kalsel kembangkan pariwisata

Dalam pengembangan destinasi wisata Kalsel, jelas dia, tidak hanya menjangkau pembangunan infrastruktur namun juga menyasar sosial ekonomi masyarakat, serta lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Adapun destinasi wisata di Kalsel yang disebutkan menjadi prioritas pengembangan, di antaranya ; wisata religi makam Guru Sekumpul, makam Datu  Kalampayan dan wisata religi lainnya di Kalsel. 

Wisata alam dan budaya pasar terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar dan wisata sungai lainnya di Kalsel.

Di Kabupaten Barito Kuala, ada wisata alam buatan, ekologi bawah jembatan Barito. Lalu, di Kabupaten Hulu Sungai Utara ada wisata alam dan buatan kerbau rawa.

Setelah itu, ada kawasan wisata alam, buatan, budaya dan ekologi Geopark Meratus di penjuru Kalsel.

Terakhir, kawasan wisata Kiram Park di Kabupaten Banjar.

"Ada beberapa yang sudah dimulai dan ada yang masih tahap perencanaan pengembangan," ujarnya.

Baca juga: Geopark Meratus jadi prioritas pariwisata Kalsel
 

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022