Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, hingga saat ini masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan air limbah salah satu industri pengolahan minyak sawit mentah/Crude Palm Oil (CPO) di Kelumpang Hulu.


"Hasil Lab belum ada, diperkirakan paling lambat 10 hari (dari saat diperiksa)," kata petugas Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kotabaru, Fadel, melalui telepon genggamnya, di Kotabaru, Sabtu.

Sebelumnya, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru H Nor Ipansyah, mengemukakan, pihaknya terpaksa menghentikan pendistsrssibusian air ke pelanggan yang ada di Kecamatan Kelumpang Hulu.

"Kami terpaksa menghentikan distriibusi air ke pelanggan, setelah menyaksikan langsung bahwa sumber air baku PDAM terkontaminasi air berwarna hitam dan berbau busuk diduga terkena limbah industri CPO PT. Benua Lawas Lestari (BLL)," terangnya.

Ipansyah menuturkan, saat ke lokasi, timnya melihat langsung bahwa titik pengambilan air baku Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Cantung, terkena aliran air berwarna hitam dan berbau yang berasal dari sebuah embung yang berisi air yang diduga limbah berasal dari rembesan kolam pengolahan limbah PT BLL.

"Jarak antara imtek atau titik pengambilan air baku IKK Cantung/PDAM dengan embung yang berisi air limbah sekitar 281 meter. Sedangkan embung itu sendiri dengan kolam pengolahan limbah CPO PT. BLL sekitar 5,4 kilometer," terang dia.

Direktur PDAM Kotabaru khawatir, apabila air yang diperoleh dari titik yang terkena limbah, sehingga diperlukan uji Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD).

Dikatakan, COD merupakan kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air. Dan BOD adalah kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.

"Sayangnya, sampai saat ini di Kotabaru belum ada pihak yang memiliki otoritas untuk meminta perusahaan CPO itu tidak melakukan aktivitas sementara, sebelum ada kejelasan tingkat pencemaran terhadap air yang dimanfaatkan oleh masyarakat," paparnya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016