Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan setempat membentuk tim terpadu untuk memeriksa hewan ternak dari penyakit mulut dan kuku.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud, pembentukan tim terpadu ini sebagai respon adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang kasusnya terdapat di Jawa Timur.

Dikatakan dia, tim terpadu Kota Banjarmasin ini sudah melaksanakan pemeriksaan dan pemantauan terhadap hewan-hewan ternak di kota ini, yakni di Rumah Potong Hewan (RPH) di Basirih, Banjarmasin Selatan.

"Di RPH itu jumlah ternak sapi sekitar 50 ekor berasal dari Madura yang didatangkan sekitar pertengahan bulan puasa lalu," bebernya di Banjarmasin, Senin.

Kemudian, kata dia, di penampungan atau pengepul sapi H Rahman sekitar 20 ekor sapi dan kerbau asal Madura. Demikian juga di penampungan atau pengepul kambing H Samudin sekitar 45 ekor kambing berasal dari Pelaihari, Tanah Laut.

"Sementara ini tidak ditemukan hewan ternak yang bergejala dan sakit, dalam 1 bulan terakhir seperti yang diberitakan dari Jawa Timur tersebut," tuturnya.

Pelaksanaan ini, kata Mahmud, untuk upaya pencegahan, pengawasan dan pengendalian untuk memberikan proteksi kepada hewan ternak sesuai arahan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel.

Setelah ini, kata dia, pihaknya akan melakukan antisipasi yang lebih ketat, jika ada kiriman baru hewan ternak, seperti sapi dan kambing dari luar Kalsel.

"Kita akan lebih selektif lagi jika ada kiriman sapi dan kambing dari luar. Terlebih sebentar lagi Idul Adha," jelasnya.

Untuk diketahui, penyakit mulut dan kuku merupakan penyakit hewan yang sangat menular akibat infeksi virus. Jika hewan terpapar dapat dikenali, seperti luka lepuh atau erosi di bagian mulut dan kuku.

Penyakit ini bakal berdampak signifikan terhadap ekonomi karena menyebabkan penurunan berat badan hewan secara permanen.

Kasus ini terjadi di Jawa Timur baru-baru ini tepatnya pada awal bulan ini menyerang sebanyak 1.247 ekor ternak sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto di Jawa Timur.

Baca juga: Kalsel tingkatkan kewaspadaan penyebaran penyakit pada hewan ternak

Pewarta: Sukarli

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022