Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Harry Wijaya SH MH mrenyatakan dirinya siap bertemu/berdialog dengan pengunjukrasa.

Ia menyatakan itu melalui WA-nya, Senin (11/4/22) malam sehubungan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Banjarmasin, 11 April 2022 yang tak bisa ditemui karena sedang berada di Jakarta melaksanakan tugas Kedewanan.

"Arjuna" Partai Amanat Nasional (PAN) itu insya Allah siap bertemu/berdialog dengan pengunjukrasa pada Kamis (14/4/22) atau sesudah kembali dari Jakarta, karena tugas Kedewanan hingga 13 ,April 2022.

Mantu dari Wakil Gubernur Kalsel H Muhidin atau mantan Wali Kota Banjarmasin itu memaklumi beberapa materi/tuntutan pengunjukrasa karena berkaitan kebutuhan rakyat banyak.

"Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait. Karena Dewan bukan eksekutor/pelaksana, tetapi sebatas memperjuangkan aspirasi masyarakat sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku," ujarnya.

"Tetapi pada prinsipnya kita sependapat agar harga berbagai kebutuhan pokok jangan terlalu mahal atau masih terjangkau masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah," demikian Harry.

Sebelumnya Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) atau kelompok CipyPlus berunjukrasa di DPRD Kota Banjarmasin, Senin ?11/4/22).

Unjuk rasa tersebut menyampaikan beberapa tuntutan antara lain agar DPRD Kota Banjarmasin memberikan solusi tegas akan kenaikan minyak goreng.

Selain itu, menuntut DPRD Kota Banjarmasin untuk memastikan ketersedian pertalite di tengah kenaikan pertamax, menegakkan Perda Nomor 12 Tahun 2016 tentang Usaha Penyelenggaraan Tempar Hiburan Malam.

Kemudian menuntut DPRD Kota Banjarmasin memberikan Perda terhadap kasus pelecehan seksual baik sebelum maupun sesudah kejadian

Mnuntut DPRD Kota Banjarmaisn untuk menyelesaikan masalah kelangkaan solar yang terjadi di berbagai SPBU, dan menolak penerapan PPN 11 persen.

Pengunjukrasa itu juga melakukan aksi pada ruang terbuka publik seperti di Play Over  Banjarmasi dengan membentang sejumlah spanduk antara lain bertuliskan Mosi Tidak Percaya.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022