Barabai, Kalsel (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, terus mendorong lahirnya pengusaha daerah, antara lain dengan memberikan berbagai pelatihan tentang peluang bisnis dan wirausaha lainnya. 


Staf Ahli Bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Hulu Sungai Tengah Mahyudin di Barabai Rabu mengatakan, pelatihan tersebut juga sebagai upaya mengurangi masalah pengangguran yang kini belum bisa dituntaskan pemerintah.

"Pengangguran adalah masalah bersama dan menjadi tanggung jawab pemerintah, swasta maupun masyarakat, sehingga perlu upaya terus menerus untuk mengatasinya," katanya.

Menurut dia, upaya mengatasi pengangguran tersebut, pemerintah telah banyak melakukan berbagai kegiatan antara lain dengan memberikan pelatihan ketrampilan kerja.

"Kita akan berupaya agar dapat lebih banyak lagi menganggarkan dana APBD untuk peningkatan kewirausahaan masyarakat sehingga bisa berkembang," katanya.

Dalam rangka ikut mengentaskan kemiskinan dan menanggulangi pengangguran di daerah ini, Dewan Pengurus Cabang Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) dan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH).

Ketua Panita Pelaksana Fathurrahman, dalam laporannya mengatakan, tahun ini LKP di HST kembali diperyacakan untuk melaksanakan kegiatan PKH dan PKM dari Kementerian Pendidikan Nasional Melalui Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Dirjen PAUD.

Menurut Fathur, program PKH 2015 ini, LPK Cakrawala Komputer mendapatkan bantuan untuk melatih 40 orang siswa, Unikom Institut Balangan 40 orang siswa, PKM LKP Kurnia sebanyak 30 orang, LKP Nanisa 20 orang dan Stikom Sapta Komputer Balangan 20 orang.

Pelatihan tersebut, tambah dia, bertujuan untuk memberdayakan tenaga potensial produktif dari umur 18 sampai dengan 35 tahun.

Sekretaris Dinas Pendidikan HST Rahmadi, mengungkapkan sesuai dengan amanah UU tahun 2003 pendidikan diharapkan bisa mengembangkan seluruh potensi, demi menjadi masyarakat yang lebih baik.

"Karenanya, kegiatan ini sangatlah tepat untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan skill nya, yang akhirnya menjadi penghasilan utama maupun tambahan bagi masyarakat," terangnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Perwakilan Disdik Provinsi Kalimantan Selatan, Faridah, ia mengungkapkan perbedaan mendasar dari dua program ini adalah PKM diwajibkan melaksanakan magang bagi peserta sedangkan untuk PKH diwajibkan untuk pelaksanaan uji kompetensi.

"Kami sangat mengharapkan dengan adanya program ini dapat menambah tenaga kerja siap pakai di Kalimantan Selatan khususnya di kabupaten HST," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015