Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia wilayah Kalimantan Selatan meminta warga mewaspadai peredaran uang palsu dengan selalu memperhatikan ciri-ciri uang rupiah asli dalam setiap kesempatan.


Kasir Bank Indonesia, Khoirul Anam yang melakukan sosialisasi tentang uang asli dan palsu di Barabai, Jumat mengatakan metode yang mudah dan cepat namun akurat untuk mengenali uang asli yakni dengan metode 3D.

"Dengan metode 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang, maka kasir maupun masyarakat umum akan dengan mudah membedakan uang rupiah asli dan palsu," katanya.

Sosialisasi tersebut diberikan kepada para kasir baik hotel, rumah makan, supermarket, perusahaan ekspor dan impor, perusahaan sewa alat berat dan beberapa usaha terkait.

Selain memberikan sosialisasi tentang uang rupiah asli, pada kesempatan tersebut Bank Indonesia juga menekankan pentingnya menggunakan rupiah dalam setiap transaksi yang dilakukan terutama untuk perusahaan besar.

Menurut Khoirul, rupiah adalah satu simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), selain bendera dan lagu kebangsaan.

Oleh karena itu, kata dia, rupiah harus digunakan dalam setiap transaksi, baik tunai maupun nontunai.

"Dengan menggunakan rupiah dalam setiap transaksi sekaligus sebagai wujud gerakan cinta rupiah dan ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional," katanya.

Hal ini, tambah dia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah sehingga wajib digunakan dalam setiap transaksi di Indonesia dan, sesuai dengan tujuan dari UU mata uang adalah menegakkan kedaulatan NKRI dimana rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah.

Dalam implementasinya di lapangan maka seluruh pedagang barang dan jasa wajib mencantumkan harga dalam mata uang rupiah.

Termasuk label harga di toko, tarif kamar hotel, maupun harga sewa apartemen dan ruang perkantoran, wajib menggunakan rupiah. Dengan demikian sudah tidak boleh adalagi daftar harga baik dalam rupiah maupun mata uang asing.

Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan aktif melakukan sosialisasi kewajiban penggunaan mata uang rupiah di wilayah NKRI.

Sebelumnya, sosialisasi juga pernah diadakan di Banjarmasin 13 Agustus 2015 yang diikuti oleh pengusaha hotel dan restoran, retailer modern, perusahaan ekspor-impor, perusahaan persewaanper alatan berat, perusahaan industri pengolahan dan usaha jasa keuangan.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015