Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyampaikan mulai kesulitan mencari pendonor darah di saat sangat diperlukan dengan kasus COVID-19 kembali naik ini.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin dr H Aulia Rahmadhan Supit di Banjarmasin, Sabtu, menyatakan, dengan terus menanjaknya kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin, berpengaruh pada minat masyarakat untuk mendonorkan darah.
"Jadi berpengaruh sekali ini bagi kesiapan darah di tempat kita untuk pasien di RS, meskipun hingga saat ini masih bisa diatasi," ujarnya.
Menurut dia, pada bulan Februari ini di mana kasus COVID-19 menanjak signifikan membuat pencarian pendonor darah sulit, perlu waktu untuk memenuhi kebutuhan darah di RS.
"Kalau stok menang selalu habis biar tidak pandemi COVID-19, yang membedakan jadi cukup lama mencari darahnya," tutur Rama, panggilan akrabnya.
"Kalau tidak COVID-19 naik ini, biasanya jika ada kebutuhan darah mendesak, cepat para pendonor datang membantu," paparnya.
Aulia Ramadhan Supit mengatakan, kendala yang terjadi di PMI Kota Banjarmasin karena sebagian petugas terpapar COVID-19.
"Ada sebanyak 17 orang petugas kita positif COVID-19, baru 6 orang yang sembuh, hingga ini jadi kendala juga," paparnya.
Meski banyak kendala ini, dia memastikan, pelaksanaan atau pelayanan donor darah di PMI Kota Banjarmasin terus jalan, demikian juga melaksanakan kegiatan donor darah dengan instansi pemerintah maupun lembaga kemasyarakatan.
"Kita terus jalin komunikasi dengan para pendonor, demikian juga dengan instansi pemerintah dan lainnya mau membantu," tuturnya.
Menurut Aulia Ramadhan Supit, kebutuhan darah untuk RS-RS di kota ini minimal 150 kantong per harinya, sehingga perlu ekstra untuk memenuhi kebutuhan itu.
"Moga pandemi COVID-19 cepat berlalu, hingga nomor kembali minat masyarakat mendonorkan darahnya," katanya.
Kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin terus naik hingga hari ini, bahkan bertambah lagi 304 kasus baru, hingga kasus aktif COVID-19 di Kota Banjarmasin mencapai 2.271 sesuai data Dinkes Kalsel pada Sabtu (12/2/2022).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin dr H Aulia Rahmadhan Supit di Banjarmasin, Sabtu, menyatakan, dengan terus menanjaknya kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin, berpengaruh pada minat masyarakat untuk mendonorkan darah.
"Jadi berpengaruh sekali ini bagi kesiapan darah di tempat kita untuk pasien di RS, meskipun hingga saat ini masih bisa diatasi," ujarnya.
Menurut dia, pada bulan Februari ini di mana kasus COVID-19 menanjak signifikan membuat pencarian pendonor darah sulit, perlu waktu untuk memenuhi kebutuhan darah di RS.
"Kalau stok menang selalu habis biar tidak pandemi COVID-19, yang membedakan jadi cukup lama mencari darahnya," tutur Rama, panggilan akrabnya.
"Kalau tidak COVID-19 naik ini, biasanya jika ada kebutuhan darah mendesak, cepat para pendonor datang membantu," paparnya.
Aulia Ramadhan Supit mengatakan, kendala yang terjadi di PMI Kota Banjarmasin karena sebagian petugas terpapar COVID-19.
"Ada sebanyak 17 orang petugas kita positif COVID-19, baru 6 orang yang sembuh, hingga ini jadi kendala juga," paparnya.
Meski banyak kendala ini, dia memastikan, pelaksanaan atau pelayanan donor darah di PMI Kota Banjarmasin terus jalan, demikian juga melaksanakan kegiatan donor darah dengan instansi pemerintah maupun lembaga kemasyarakatan.
"Kita terus jalin komunikasi dengan para pendonor, demikian juga dengan instansi pemerintah dan lainnya mau membantu," tuturnya.
Menurut Aulia Ramadhan Supit, kebutuhan darah untuk RS-RS di kota ini minimal 150 kantong per harinya, sehingga perlu ekstra untuk memenuhi kebutuhan itu.
"Moga pandemi COVID-19 cepat berlalu, hingga nomor kembali minat masyarakat mendonorkan darahnya," katanya.
Kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin terus naik hingga hari ini, bahkan bertambah lagi 304 kasus baru, hingga kasus aktif COVID-19 di Kota Banjarmasin mencapai 2.271 sesuai data Dinkes Kalsel pada Sabtu (12/2/2022).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022