Pemerintah Kabupaten Balangan melakukan berbagai upaya mencegah serta mengendalikan penyebaran demam berdarah (DBD) di wilayah Kelurahan Paringin Kota, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.
Pemegang program DBD Puskesmas Paringin Santy Ermasari di Paringin Sabtu mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran demam berdarah di wilayahnya.
"Kami telah melakukan berbagai hal, yaitu survei jentik, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menekan angka bebas jentik (ABJ) dan melakukan fogging," kata Santy.
Menurut dia, adanya kasus DBD di wilayah Kecamatan Paringin dikarenakan memang lingkungan masyarakat yang kurang bersih. Terdapat pada kaleng, ember kosong dan kolam warga yang berisikan jentik.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Balangan Hasmi mengatakan, fogging menjadi upaya terakhir dalam penanganan dan pencegahan penyebaran DBD. Sebelumnya juga telah dilakukan sosialisasi dan arahan untuk perubahan lingkungan.
"Kami juga melakukan sosialisasi dan pemeriksaan jentik, kemudian hasilnya angka bebas jentik di bawah 90 persen yang mana kami harapkan angkanya di atas 95 persen," sebutnya.
Ia juga menyampaikan, dalam penanganan DBD peran masyarakat sangat dibutuhkan. Karena merekalah yang aktif untuk menjaga lingkungan dan mengubah pola kebersihan di permukiman yang ditinggali.
Berdasarkan grafik kasus DBD per desa di Kabupaten Balangan pada Januari-Februari 2022, terdapat tujuh kasus DBD yaitu di Kelurahan Paringin Kota terdapat tiga kasus, Desa Auh satu kasus, Baruh Panyambaran satu kasus, Bungin satu kasus, Gunung Batu satu kasus dan Langkap satu kasus. Tiga di antaranya dirawat di RSUD Balangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022